Saling Klaim Kemenangan dalam Pilpres 2019, Pengamat: Memperkeruh Suasana Politik
Anam menilai itu terjadi lantaran kedua kubu pasangan calon nomor urut 01 dan 02 sama-sama tidak bisa menahan diri
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat hukum dan politik dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, mengatakan situasi politik di tanah air pasca Pilpres 2019 semakin panas.
Anam menilai itu terjadi lantaran kedua kubu pasangan calon nomor urut 01 dan 02 sama-sama tidak bisa menahan diri menunggu keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Hendaknya para pendukung maupun simpatisan Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo-Sandi bisa menahan diri. Jadi, tidak ada saling klaim diantara keduanya siapa yang menang dalam Pilpres," ujar Anam, ketika dikonfirmasi, Jumat (26/4/2019).
Menurutnya, kedua kubu harus mentaati keputusan resmi yang bakal diumumkan oleh KPU pada Mei mendatang. Selain itu, hasil yang keluar pun harus dihormati masing-masing kubu.
Baca: PLN Targetkan Desa Berlistrik di Sumbar Mencapai 98 Persen Hingga Akhir 2019
"Kita semua sudah mempercayakan penyelenggara pemilu ini pada KPU. Apapun hasilnya harus dihormati oleh kedua pasangan capres," kata dia.
Baca: Mahfud MD Ungkap Soal Sosok 'Pengadu Domba' Saling Serang ternyata 1 Komplotan, Cuma Mau Buat Kacau
Lebih lanjut, Anam mengaku khawatir jika kedua kubu terus saling klaim kemenangan dan 'tandingan' menggelar syukuran. Karena, ia melihat klaim kemenangan justru akan memperkeruh suasana perpolitikan di Indonesia.
"Apalagi ada yang menuduh KPU curang. Kan itu tidak baik," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.