Tanggapan Sejumlah Pihak Terkait Pertemuan Jokowi dan AHY, Sandiaga: Saya Khusnuzon, Itu Silaturahmi
Sejumlah pihak memberikan tanggapan terkait pertemuan Jokowi dan AHY. Sandiaga menyebut dirinya tetap khusnuzon dan menganggapnya silaturahmi.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM- Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Presiden Jokowi melakukan pertemuan di Istana Merdeka pada Kamis (2/5/2019) sore.
Pertemuan keduanya tak didampingi oleh seorang pun baik dari pihak AHY maupun Jokowi.
Sejumlah pihak memberikan tanggapan terkait pertemuan tersebut termasuk calon wakil presiden nomo urut O2 Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno mengaku belum berkomunikasi dengan AHY terkait pertemuan di Istana Merdeka tersebut.
Sementara itu, Jokowi menyebut pertemuannya dengan AHY menjadi silaturahmi yang baik.
Baca: Bertemu dengan AHY, Jokowi Sebut Pertemuannya Sebagai Silaturahmi yang Baik: Terimakasih Mas AHY
Baca: FOTO-FOTO Agus Harimurti Yudhoyono/AHY Temui Jokowi di Istana Merdeka, Ini yang Dibicarakan
Dikutip dari Kompas.com, pertemuan Jokowi dan AHY berlangsung sekitar 20 menit di ruang kerja presiden.
Melalui rilis yang diterima Tribunnews.com dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, AHY berharap Indonesia menjadi semakin baik.
"Yang jelas, semangatnya adalah kita ingin melihat Indonesia ke depan ini tentunya semakin baik," kata AHY usai bertemu dengan Jokowi.
Berikut ini tanggapan sejumlah pihak mengenai pertemuan AHY dan Jokowi yang telah dirangkum Tribunnews.com.
1. Sandiaga Uno
Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengaku belum dikomunikasikan AHY terkait pertemuan tersebut.
"Belum. Belum dikomunikasikan saya," ujar Sandiaga Uno usai menyerahkan Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK) di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, (2/5/2019).
Namun, Sandi mengaku tetap ingin berprasangka baik.
Ia menilai pertemuan AHY dan Jokowi sebagai bentuk silaturahmi.
"Saya belum di update pertemuan tersebut dengan mas AHY. Saya khusnuzon saya, itu pertemuan silaturahmi," katanya.
Ketika ditanya mengenai signal Demokrat menyerah di Pilpres, Sandi memilih menjawab singkat.
Fight until the end," pungkasnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga turut memberikan tanggapan terkait pertemuan Jokowi dan AHY.
Ganjar Pranowo mengapresiasi pertemuan tersebut.
Ia juga berharap pertemuan itu menjadi kebaikan bersama untuk bangsa.
"Semoga semua bisa berembug untuk kebaikan bangsa," harap Ganjar.
Baca: Plat Mobil AHY B 2024 AHY, Sinyal Pilpres Berikutnya?
Baca: AHY Sampaikan Salam Dari SBY Saat Bertemu Jokowi di Istana
3. Peneliti LIPI
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Indria Samego, memberikan pujian atas langkah yang ditempuh oleh AHY.
Menurutnya, AHY dinilai lebih realistis dalam melihat hasil Pilpres 2019.
"Ini membuktikan bahwa secara politik, AHY lebih realistik dalam melihat hasil Pilpres," ujar Indria Samego yang juga Anggota Dewan Pakar The Habibie Center ini kepada Tribunnews.com, Kamis (2/5/2019).
Indria juga menilai, langkah AHY ini dilakukan setelah didahului oleh Zulkifli Hasan.
AHY disebut mengikuti langkah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
"Dia mengikuti langkah kudanya Zulkifli Hasan. Dari pada menggantang asap, pilih langkah yang antarkan dia ke lingkaran kekuasaan," jelas Indria Samego.
4. Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat
Sementara itu, Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean berharap pertemuan AHY dan Jokowi tidka diartikan bahwa Partai Demokrat akan meninggalkan Prabowo-Sandi.
Menurutnya, politik tidak seperti itu.
"Pertemuan ini jangan diartikan bahwa seolah Demokrat meninggalkan koalisi Adil Makmur dan pindah ke koalisi Jokowi. Politik tidak seperti itu," kata Ferdinand Hutahaean kepada Tribunnews.com, Kamis (2/5/2019).
Ferdinand menilai pertemuan tersebut merupakan bentuk silaturahmi dan kepentingan secara pribadi.
"Agenda pertemuan adalah Silaturahmi karena sudah cukup lumayan lama tidak bertemu. Delapan bulan kampampe cukup lama. Dan wajar saja seorang Presiden mengundang AHY dan wajar AHY menemui Jokowi," ucapnya.
Anggota BPN Prabowo-Sandi tersebut juga menegaskan jika Partai Demokrat akan menyelesaikan kewajiban dalam koalisi Adil Makmur hingga penetapan resmi oleh KPU.
Baca: Roy Suryo: Biarkan Mas AHY Berpikir ke Depan Sesuai Plat Nomor Mobilnya
Baca: Pratikno Dampingi AHY Setelah Temui Jokowi, Roy Suryo: Maknanya Pasti Cukup Besar dan Strategis
"Jika Prabowo yang ditetapkan oleh KPU, maka tentu Demokrat akan melanjutkan koalisinya dengan Prabowo memimpin negeri ini," ucapnya.
Kembali dikatakan Ferdinand, jika KPU menetapkan Jokowi sebagai pemenang maka Partai Demokrat bebas berdaulat dan menentukan sikap politiknya.
Ia juga kembali menegaskan jika pertemuan tersebut merupakan bentuk silaturahmi untuk kepentingan bangsa.
"Jadi sekali lagi, pertemuan ini adalah silaturahmi untuk kepentingan bangsa. Menyejukkan situasi politik saat ini yang saat ini cenderung semakin memanas," katanya.
Melalui rilis yang diterima Tribunnews.com dari Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, AHY berharap Indonesia menjadi semakin baik.
"Yang jelas, semangatnya adalah kita ingin melihat Indonesia ke depan ini tentunya semakin baik," kata AHY usai bertemu dengan Jokowi.
AHY juga mengatakan pertemuannya dengan Jokowi membahas hasil Pilpres 2019.
Komandan Kogasma Partai Demokrat ini juga berharap seluruh pihak dapat bersabar dan menghormati hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019 yang akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Mei 2019 mendatang.
Baca: Termasuk AHY, 3 Tokoh Pendukung Prabowo Temui Jokowi Setelah Pilpres 2019, Tujuannya?
Baca: TERBARU Real Count KPU Formulir C1 Jokowi Vs Prabowo Pilpres 2019 Kamis Ini, Data Masuk: 507.232 TPS
(Tribunnews.com/Miftah)