Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebut SBY Kayak Serangga, Wakil Ketua Umum Gerindra ''Usir'' Demokrat dari Koalisi Prabowo

Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Partai Demokrat untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo-Sandi.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sebut SBY Kayak Serangga, Wakil Ketua Umum Gerindra ''Usir'' Demokrat dari Koalisi Prabowo
KOMPAS IMAGES
Arief Poyuono 

Sebagaimana diketahui, keduanya masih belum bertemu dan belum ada rekonsiliasi untuk meredakan suasana Pilpres 2019 yang begitu panas.

Dalam wawancara khusus seperti tampak dalam video di saluran YouTube CNN Indonesia, Jumat (10/5/2019), Luhut pun menjelaskan hubungan kedua capres tersebut.

Baca: Luhut Di Hadapan Kepada Daerah: Pemilu Sudah Selesai, Jadi Tak Usah Bicara Curang-curang Lagi

Awalnya, pembawa acara CNN Elvira Khairunnisa membahas soal peran Luhut mencairkan suasana Pilpres.

Terlebih, sebagaimana diketahui, sebelumnya Luhut disebut-sebut menjadi utusan Jokowi untuk bertemu Prabowo.

"Pak Luhut, saya tahu hubungan Pak Luhut dengan Pak Prabowo cukup dekat. Lima tahun yang lalu juga Pak Luhut memiliki peran untuk mencairkan suasana. Di tahun ini apakah Pak Luhut akan mengambil peran itu?" tanya Elvira.

Sebagaimana diketahui, Prabowo dan Luhut memang sudah berteman sejak lama.

Baca: Menko Luhut Minta Susi Sudahi Shock Therapy Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

Bahkan, dalam tulisan di akun Facebooknya pada Oktober 2016, seperti dikutip dari Kompas.com, 7 April 2018, Luhut menuturkan bahwa dirinya sudah berteman dengan Prabowo lebih dari 30 tahun lamanya.

Berita Rekomendasi

Luhut menjelaskan bahwa pertemanan keduanya sudah terjalin sejak masih dari pangkat Letnan.

Menjawab pertanyaan pembawa acara CNN, Luhut menjelaskan, dirinya tidak pernah mengambil peran apapun terkait hubungan Jokowi-Prabowo.

"Saya nggak ada pernah ambil peran. Saya, sudah selesai (pilpres) tahun 2014 ya kami telpon-telponan, kami janjian makan di restoran. Ya ketawa-ketawa, makan, yasudah sesudah itu baik-baik lagi," ungkap Luhut.

Baca: Saat Gatot Nurmantyo Komentari Panglima TNI, Wiranto, Luhut, hingga Moeldoko

"Apa yang bisa sauya bantu ya saya bantu, apa yang pak Prabowo begini ya ini. Nggak ada (peran)," sambung dia.

Luhut menegaskan, dalam berkontestasi politik, tidak boleh ada dendam yang tertinggal.


" Kenapa kita mesti hidup bawa dendam sih?" ujar dia.

Sang pembawa acara menyatakan persetujuannya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas