Sebut SBY Kayak Serangga, Wakil Ketua Umum Gerindra ''Usir'' Demokrat dari Koalisi Prabowo
Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono meminta Partai Demokrat untuk keluar dari Koalisi Indonesia Adil Makmur pengusung Prabowo-Sandi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
"Ya Pak Jokowi selalu hormat sama Pak Prabowo. Pak Jokowi itu orang yang tidak pernah lupa. Selalu panggil Mas Prabowo. Selalu masih hormat dia," ungkap Luhut.
Baca: Ruhut Sitompul: Saya Yakin Prabowo dan Luhut Bertemu
"Orang saja yang bikin aneh-aneh itu. Nggak jelas itu," tandas dia.
Simak videonya mulai menit ke 1.40:
Diketahui, pasca-pemilihan presiden (pilpres) Luhut dikabarkan diutus oleh calon presiden (capres) 02 Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu Prabowo.
Namun, belum ada pertemuan keduanya, dan silaturahmi disampaikan Luhut melalui sambungan telepon.
Walaupun hanya melakukan komunikasi melalui telepon, Luhut mengaku ia sangat diterima oleh Prabowo.
"Bicara baik-baik, ketawa-ketawa, ya kita janjian mau ketemu. Hari minggu kemarin tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kita reschedule," ujar Luhut pada Tribunnews di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).
Baca: Soal Luhut Temui Prabowo, Moeldoko: Agar Yang di Bawah Itu Menjadi Tenang
"Nanti saya telepon lagi (atur jadwal), kami kan bisa telepon-teleponan," tambahnya.
Pembicaraan mereka diucapkan Luhut berjalan santai dengan bercerita soal pengalaman di TNI.
Ia menilai, Prabowo merupakan orang baik dan memiliki pemikiran yang rasional dalam melihat suatu persoalan.
"Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja sebenarnya mau bilang ya jangan terlalu didengerin lah kalau pikiran-pikiran yang terlalu gak jelas basisnya. Karena pak Prabowo orang rasional juga," ujar Luhut.