TNI Diterpa Isu Tak Kompak dengan Polri, Wiranto dan Panglima TNI Angkat Bicara
Menanggapi isu yang menyebut TNI dan Polri tidak kompak dalam menangani aksi massa 22 Mei, Wiranto dan Panglima TNI kompak jawab begini.
Editor: Whiesa Daniswara
Ia menegaskan TNI akan memberikan bantuan penuh terhadap Polri dalam menangani aksi massa 22 Mei.
"TNI akan mem-backup penuh kepolisian Indonesia," kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan ia akan menempatkan pasukan TNI di beberapa titik kerusuhan.
"Dengan menempatkan prajurit di titik-titik kerusuhan, di KPU, Bawaslu, DPR, MPR dan Istana Negara," tutur Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya tak akan mentolerir segala tindakan inkonstitusional yang dilakukan oleh pihak manapun.
Baca: Polri dan TNI Tegaskan Tidak Gunakan Peluru Tajam untuk Bubarkan Massa
Baca: Mabes Polri: Jika Ada Penembakan Peluru Tajam itu dari Penumpang Gelap, Bukan TNI - Polisi
"TNI tidak akan mentorelir tindakan inkonstitusional dari pihak manapun terlebih yang bersifat anarkis apalagi membahayakan kedaulatan negara," kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
1.000 Personel Gabungan TNI-Polri Amankan Objek Vital di Tangerang Selatan
Sebanyak 1.000 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan demi mengamankan objek vital di Tangerang Selatan (Tangsel).
Penyiagaan pasukan dalam jumlah besar itu terkait dengan unjuk rasa di Jakarta sejak kemarin, sampai hari ini, Rabu (22/5/2019).
Kabag Ops Polres Tangsel, Kompol Murodih, mengatakan 1.000 personel itu terdiri dari 800 aparat kepolisian dan 200 prajurit TNI.
"Untuk kesiapannya personel, disiagakan 500 personel jajaran polsek, 300 personel Polres dan 200 personel untuk TNI," papar Murodih.
Baca: Polisi-TNI di Karawang Lakukan Penyekatan untuk Cegah Massa Menuju Jakarta
Baca: TNI Ikut Terjun Kendalikan Massa yang Ricuh di Tanah Abang
1.000 pasukan tersebut disebar di beberapa objek vital dan keramaian yang ada di Tangsel, seperti mall dan stasiun.
"Untuk personel Polri kita giatkan patroli di tempat-tempat yang dianggap rawan; objek vital, stasiun kereta api, mall dan tempat tempat rawan tawuran," jelasnya.
Murodih mengatakan, penyiagaan pasukan sebanyak itu sebagai antisipasi kerusuhan meluas dan kesiapan jika diminta bantuan.