Relawan Jokowi Yakin TNI-Polri Mampu Pulihkan Kondisi Keamanan
Ratusan relawan Jokowi melakukan aksi doa dan buka puasa bersama di Gedung Joeang 45, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan relawan Jokowi melakukan aksi doa dan buka puasa bersama di Gedung Joeang 45, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Organisasi relawan tersebut di antaranya, Seknas Jokowi, Projo, Bara JP, Relawan Buruh Sahabat Jokowi, Joman, Almishbat, Gojo, Duta Jokowi, dan ratusan organ relawan Jokowi.
Acara tersebut dihadiri Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Ketua Relawan Buruh Sahabat Jokowi Andi Gani Nena Wea.
Baca: Hilda Vitria Mengaku Tertekan Saat Nikah dengan Kriss Hatta, Saksi Justru Bilang Sebaliknya
Ketua panitia acara Andi Gani Nena Wea mengatakan dalam sambutannya meminta kepada seluruh pendukung Jokowi untuk tetap tenang dan tidak terpancing membuat aksi tandingan di jalan-jalan.
"Kami sangat yakin TNI dan Polri segera memulihkan kondisi keamanan di Tanah Air," ujar Andi.
Andi yang juga Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengimbau seluruh pihak untuk bisa menahan diri dan mementingkan kepentingan bangsa diatas segalanya.
"Pilpres sudah selesai dan kompetisi sudah selesai. Kita menghargai niat BPN untuk menempuh jalan hukum di MK. Untuk itu kita tunggu saja hasilnya di MK," jelas Andi.
Baca: Aksi Massa 22 Mei Telan Korban Jiwa, ReJo Minta Hukum Ditegakkan Tanpa Pandang Bulu
Andi pun mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pendukung Jokowi yang selalu menunjukkan loyalitas dan semangat juangnya.
Seperti diketahui, Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan bahwa kondisi keamanan di Indonesia, khususnya Jakarta, terkendali terkait dengan unjuk rasa di sejumlah lokasi di ibu kota.
Untuk itu, Moeldoko meminta agar semua pihak menahan diri dan tetap tenang.
Terkait dengan penangkapan sejumlah tokoh, Moeldoko membantah pemerintah telah bertindak otoriter.