Pascaperistiwa 22 Mei, Jusuf Kalla Kumpulkan Sejumlah Tokoh Nasional Usai Salat Tarawih
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumpulkan sejumlah tokoh nasional di kediaman dinasnya, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascakerusuhan 22 Mei, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengumpulkan sejumlah tokoh nasional di kediaman dinasnya, Jalan Pangeran Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019) malam.
Dalam pertemuan yang dilakukan setelah salat tarawih tersebut, hadir Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie, Koordinator Presidium KAHMI Hamdan Zoelva, Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin, Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfud MD, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca: Prabowo-Sandi Akan Daftarkan Gugatan Sengketa Pilpres 2019 Ke MK Hari Ini
Kemudian Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mukti, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bikrokrasi Syafruddin, serta Gubernur Leembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo.
Jusuf Kalla mengatakan dirinya dan para tokoh nasional membahas perjalanan demokrasi Indonesia teranyar serta situasi terkini ibu kota pascapecahnya kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019.
"Kita tetap optimis dan mengharapkan masyarakat itu melaksanakan demokrasi dengan tenang," ujar Jusuf Kalla.
Baca: Ustaz Zacky Mirza Ungkap Ustaz Arifin Ilham Senantiasa Siapkan Baju Sendiri Untuk Salat Tahajud
Jusuf Kalla mengatakan semua bersepakat harus menghargai keputusan calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto yang membawa sengketa Pilpres 2019 ke jalur Mahkamah Konstitusi.
"Mari kita semua mendukung proses ini dengan mengharapkan Mahkamah Konstitusi, MK berproses dengan adil dan independen. Kita harapkan MK dapat menyelesaikannya. MK adalah harapan utama untuk mendukung kepercayaan masyarakat yang telah diberikan, karena itu jalan terbaik dan cara untuk menyelesaikan," ungkap dia.
Sementara itu, wakil presiden ke-6 Try Sutrisno mengatakan, semua pihak termasuk masyarakat diharapkan tidak mempertajam hal-hal yang kurang bermanfaat.
Baca: Respons PT Arsari Pratama Sikapi Mobil Ambulans Berlogo Gerindra Berisi Batu di Lokasi Unjuk Rasa
"Kita harus senantiasa meneguhkan persatuan, meneguhkan kerja sama yang kokoh, meneguhkan spirit juang untuk mencapai cita-cita proklamasi," ungkap Try Sutrisno.
Lebih jauh diharapkan, baik pendukung maupun relawan Prabowo-Sandi dapat menunggu keputusan terbaik dari Mahkamah Konstitusi dan menyudahi aksi turun ke jalan.
"Perusuh itu memiliki efek negatif. Bagi pengunjuk rasa kita harapkan menunggu hasil MK, karena kita sudah dengarkan aspirasi. Itulah harapan kita semua," ucapnya.
8 meninggal dunia
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan, delapan korban meninggal dalam ricuh yang mewarnai aksi damai 21-22 Mei 2019 di sekitar gedung Bawaslu RI di Jl MH Thamrin Jakarta, diminasi oleh oleh usia muda.