Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Respons PT Arsari Pratama Sikapi Mobil Ambulans Berlogo Gerindra Berisi Batu di Lokasi Unjuk Rasa

Direktur PT Arsari Pratama, Daniel Poluan menegaskan pihaknya sama sekali tidak terkait dengan mobil ambulans berlogo Partai Gerindra

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Respons PT Arsari Pratama Sikapi Mobil Ambulans Berlogo Gerindra Berisi Batu di Lokasi Unjuk Rasa
Warta Kota/henry lopulalan
Para tersangka pelaku kericuhan dalam aksi 22 Mei dihadirkan dalam rilis di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019). Selain menangkap sejumlah tersangka, Polisi juga mengamankan satu buah ambulan yang diduga disalahgunakan untuk membawa batu. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Arsari Pratama, Daniel Poluan menegaskan pihaknya sama sekali tidak terkait dengan mobil ambulans berlogo Partai Gerindra yang saat ini diamankan polisi saat kerusuhan 22 Mei 2019 lalu.

Apalagi, terkait urusan masa berlaku STNK kendaraan tersebut yang sudah habis setahun lebih.

Hal tersebut ditegaskan bukan menjadi urusan perusahaan.

Baca: Tim Prabowo Gugat Hasil Pilpres ke MK, Ini Beda Jumlah Pengacara di Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

"PT Arsari hanya menyumbang mobil tersebut untuk keperluan medis. Kepada Kesira (Kesehatan Indonesia Raya)," ujar Daniel Poluan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

"Intinya PT Arsari membeli aset dan pinjam pakai kan ke Kesira. Dan Kesira mendistribusikan ke DPC-DPC untuk program pelayanan kesehatan," imbuhnya.

mobil ambulans milik DPC Partai Gerindra Tasikmalaya
mobil ambulans milik DPC Partai Gerindra Tasikmalaya (Fahdi Fahlevi)

Untuk itu ia menegaskan, hal-hal diluar maksud pihaknya menyerahkan bantuan untuk keperluan medis, PT Arsari tidak bertanggung jawab.

Baca: Jenazah Arifin Ilham Dimakamkan di Kompleks Ponpes Az-Zikra

Berita Rekomendasi

"Kami tegaskan, tanggung jawab penggunaan, pemakaian dan pembayaran pajak kendaraan dibebankan ke pengguna atau yang pihak dikuasakan," tegasnya.

Daniel juga mengungkapkan bahwa sumbangan mobil pelayanan kesehatan bernomor polisi B 9686 PCF tersebut diberikan sudah sejak lama.

"Kami juga tidak ingat kapan mobil itu disumbangkan. Pokoknya sudah lama banget. Dan sekali lagi, itu untuk pelayanan medis," katanya.

Hanya bawa batu

Meski bertujuan untuk membantu korban pada demonstrasi 22 Mei, namun mobil ambulans milik DPC Partai Gerindra Tasikmalaya tidak membawa alat medis.

Bahkan, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengungkapkan bahwa tiga orang yang membawa mobil ini dari Tasikmalaya tidak memiliki kualifikasi sebagai petugas medis.

"Tiga orang ini tidak mempunyai kualifikasi sebagai petugas medis. Dua di mobil tersebut tidak ada peralatan medis," ujar Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membeberkan barang bukti dan tetapkan 257 tersangka ricuh kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2019). Polisi menyita sejumlah barang bukti dari massa rusuh pada Rabu (22/5) dini hari di tiga lokasi diantaranya amplop putih bernama berisi Rp 200-500 ribu dan anak panah.  Warta Kota/Henry Lopulalan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membeberkan barang bukti dan tetapkan 257 tersangka ricuh kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2019). Polisi menyita sejumlah barang bukti dari massa rusuh pada Rabu (22/5) dini hari di tiga lokasi diantaranya amplop putih bernama berisi Rp 200-500 ribu dan anak panah. Warta Kota/Henry Lopulalan (Alex Suban/Henry Lopulalan)

Argo mengungkapkan barang yang ditemukan berada di dalam mobil tersebut hanya ada batu. Padahal, ambulans tersebut ditugaskan oleh pengurus pusat Partai Gerindra untuk mengangkut korban kerusuhan 22 Mei.

Baca: Irfan Bachdim Tak Sabar Ingin Membela Timnas Indonesia Setelah Absen Hampir Dua Tahun

Baca: Raih Popularitas di Indonesia, Jirayut DAA4 Masih Huni Rumah Sederhana di Thailand, Intip Potretnya

"Ketiga yang ada hanya batu yang sudah kita tunjukkan," tutur Argo.

5 orang jadi tersangka

Polisi menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus ambulans yang membawa batu saat aksi massa 22 Mei.

Kelima tersangka tersebut merupakan orang yang berada di ambulans yang membawa batu tersebut.

"Jadi pada saat itu, petugas dari kepolisian menemukan adanya mobil yg ambulance yg berisikan 5 orang," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Baca: Pesan Almarhum Ustaz Arifin Ilham Kepada Anaknya Singgung Bahasa Cebong dan Kampret

Lima tersangka tersebut merupakan dua pengurus DPC Gerindra Tasikmalaya, yakni Wakil Sekretaris, Obi (O) dan Sekretaris, Iskandar (I), satu sopir bernama Yayan (Y), dua penumpang Hendrik Syamrosa, dan Surya Gemara Cibro.

Namun kelimanya masih belum mengaku terkait penemuan batu di dalam ambulans tersebut.

Baca: Mengenang Almarhum Ustaz Arifin Ilham, Opick: Dia Guru, Cuma Dia Lucu dan Kekanak-kanakan

Baca: Pesan Ustaz Arifin Ilham Kepada Anak-anaknya, yang Utama Mengamalkan 7 Sunah

"Dari hasil pemeriksaan juga yang bersangkutan tidak tahu ada batu dalam bilang tidak tahu ada dalam mobil," tutur Argo.

Akibat perbuatannya pelaku dikenakan Pasal 55, 56 kemudian Pasal 170, 212, 214 KUHP dengan ancaman lima tahun ke atas.

Komentar Fadli Zon

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon angkat suara mengenai dugaan satu unit mobil Ambulance yang diduga berisi batu.

Ditemui di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019), Fadli Zon mengatakan tidak yakin atas hal tersebut.

Terlebih, Gerindra memiliki ratusan mobil Ambulance.

Mobil ambulans berlogo partai Gerindra.
Mobil ambulans berlogo partai Gerindra. (Twitter Pakar Logika @Wariman_)

"Saya sangat tidak yakin bahwa itu adalah Ambulance Gerindra dan diisi kemudian dengan batu-batu. Saya kira tidak ada itu," katanya.

Baca: 347 Orang Luka-luka dan 6 Meninggal Dunia Akibat Kerusuhan di Ibu Kota Selama Dua Hari Terakhir

Dia meminta kepada seluruh pihak untuk tidak memberikan pembunuhan karakter terhadap partai berlambang Kepala Garuda tersebut.

Jika benar ada, lanjut dia, harus dibuktikan terlebih dahulu.

"Kalau ada oknum, nanti kita lihat. Tapi saya yakin tidak ada itu. Bisa-bisa cuma setting," ujarnya.

Diketahui, Mobil ambulans milik Partai Gerindra yang diamankan saat rusuh massa dibawa ke Polda Metro Jaya.

Baca: Redam Kerusuhan, TNI Bakal Bangun Posko di Sekitar Petamburan

Sebelumnya mobil ambulans tersebut diamankan di sekitar kawasan Sabang, Jakarta Pusat.

Di dalam mobil tersebut terdapat beberapa batu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengkonfirmasi hal tersebut.

"Iya betul," ujar Argo saat dikonfirmasi, Rabu (22/5/2019).

Saat pemeriksaan pihak kepolisian, ditemukan batu berserakan di dalam ambulans tersebut.

"Isinya ya ada batu-batu," tutur Argo.

Baca: Sebelum Meninggal Dunia, Ustaz Arifin Ilham Kritis Hingga Membuat Sang Istri Tumpahkan Isi Hatinya

Ambulans dengan nomor polisi B 9868 PCF tampak disegel garis polisi.

Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal mengatakan ambulance tersebut disita karena menyimpan batu saat insiden kerusuhan di sekitar asrama Brigade Mobil Petamburan, Jalan KS Tubun, Jakarta Barat.

"Ada bukti-bukti. Antara lain ada satu ambulan yang ada partainya, penuh dengan batu dan alat-alat. Setelah digeledah, ternyata masih banyak amplop dan uang. Kami sita dan kami sedang dalami hal tersebut," kata Iqbal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas