6 Berita Bohong yang Beredar Saat Kerusuhan Jakarta 21-22 Mei
Dari ke-30 berita hoax tersebut, Tribunnews.com akan memaparkan lima di antaranya, sebagai berikut:
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat 30 berita bohong tersebar di berbagai saluran di dunia maya, selama periode 22-24 Mei 2019.
Berita atau informasi bohong alias hoax yang ditemukan Kominfo di antaranya soal Personil Brimob menyamar pakai baju TNI AL, Polisi menembaki para demonstran di dalam Masjid, hingga Polisi (Brimob) Di impor dari Cina
Dari ke-30 berita hoax tersebut, Tribunnews.com akan memaparkan enam di antaranya, sebagai berikut:
Baca: YLBHI Catat Ada 20 Kasus Kekerasan Kepada Jurnalis dalam Kerusuhan 21-22 Mei 2019
Baca: Elite Politik Diminta Bertanggung Jawab Atas Kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019
Baca: Tulis Cuitan Hoaks di Twitter soal Aksi 22 Mei 2019, Koordinator Relawan IT BPN Ditangkap
1. Polisi menembaki para demonstran di dalam Masjid
Telah beredar postingan di media sosial yang menyajikan video yang berisi mengenai
rekaman situasi di sebuah Masjid di daerah Tanah Abang.
Dalam video tersebut dinarasikan bahwa Polisi menyerang para demonstran yang berada di dalam Masjid tersebut dengan cara menembakinya.
Faktanya, suara-suara tembakan yang terdengar dari video tersebut adalah suara dari luar Masjid tersebut. Suara-suara tersebut berasal dari kerusuhan yang terjadi di sekitar daerah Masjid tersebut, yaitu di daerah Tanah Abang.
Dalam kericuhan tersebut terdapat banyak bom molotov yang digunakan para demonstran untuk melempari Polisi dan suara tembakan gas air mata yang digunakan Polisi untuk menarik mundur para
demonstran.
Saat dikonfirmasi, Polda Metro Jaya membantah adanya isu-isu yang menyebut personel pengamanan demo di depan gedung Bawaslu mengejar massa hingga masuk ke area masjid. Isu tersebut beredar di sosial media.
"Kemudian ada isu bahwa personel pengamanan masuk ke masjid-masjid untuk mengejar pengunjuk rasa adalah tidak benar," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono ketika itu.
2. Polisi (Brimob) Diimpor dari Cina
Pada aksi 22 mei, beredar di media sosial foto-foto anggota polisi dengan mata sipit yang dituding
sebagai polisi yang di impor atau bukan warga negara Indonesia.
Foto dan narasi bernada provokatif ini viral dan banyak di share di media facebook, beredar juga tuduhan bahwa polisi-polisi tersebut didatangkan dari Cina.
Dilansir dari berbagai sumber isu adanya polisi Impor tersebut adalah hoaks. Dalam konferensi pers
pada Selasa 22 Mei 2019, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal membantah
bahwa pasukan Brimob yang diterjunkan berasal dari luar negeri.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.