6 Kabar Soal Calon Menteri Jokowi: Bocoran Nama hingga Partai Terang-terangan Minta Jatah Menteri
Berikut enam kabar soal calon menteri Jokowi. Beredar bocoran nama calon menteri hingga sejumlah partai terang-terangan minta jatah kursi pada Jokowi.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Berikut enam kabar terkait calon menteri Jokowi. Beredar bocoran nama calon menteri hingga sejumlah partai terang-terangan minta jatah kursi pada Jokowi.
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari ini, beredar nama-nama siapa saja yang akan mengisi kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.
Walau Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum menetapkan secara resmi hasil Pilpres 2019, tapi kubu Jokowi-Maruf yakin, paslon nomor 01 itu menang.
Sebab, berdasarkan rekapitulasi suara hasil Pilpres 2019 yang diumumkan KPU pada Selasa (21/5/2019) lalu, Jokowi-Maruf menang dari paslon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jokowi-Ma'ruf mendapat 85.607.362 atau 55,50 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga memperoleh 68.650.239 atau 44,50 persen.
Selisih suara kedua pasangan mencapai 16.957.123 atau 11 persen suara.
Baca: Ustad Yusuf Mansur Dukung Amran Kembali Jadi Menteri Jokowi
Baca: Sekjen PPP: Jokowi Belum Ajak Pimpinan Parpol Bahas Jatah Kursi Menteri
Di sisi lain, sejumlah partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) juga terang-terangan meminta jatah kursi pada Jokowi.
PKB, misalnya yang telah menyodorkan 20 nama calon menteri, begitu halnya dengan Golkar yang mulai mempersiapkan sejumlah nama.
Berikut enam kabar soal calon menteri Jokowi yang dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Beredar bocoran nama calon menteri Jokowi
Tribunnews mendapatkan bocoran susunan menteri di Kabinet Kerja Jokowi jilid II periode 2019-2024.
Dalam susunan tersebut, ada perubahan pada beberapa pos menteri.
Namun, lebih banyak pos-pos menteri dan lembaga yang dijabat oleh orang-orang yang ada saat ini.
Dalam info tersebut, misalnya, Menko Polhukam akan dijabat oleh Moeldoko, sedangkan Menko Ekonomi diisi oleh Sri Mulyani.
Sementara Luhut Binsar Panjaitan tetap sebagai Menko Kemaritiman.
Selain orang lama, ada beberapa nama baru yang ada dalam informasi beredar itu.
Sebut saja Pramono Anung, Mahfud MD, Adira Irawati, Andi Widjajanto, Rizal Malarangeng, hingga Johan Budi SP.
Ada juga nama Chatib Basri, Yenny Wahid, Saifulah Yusuf, hingga Grace Natalie.
Menariknya, ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) serta Sandiaga Uno yang duduk dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Saat coba dikonfirmasi, seorang anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi yang enggan disebut namanya, tegas membantah informasi tersebut.
"Kami masih fokus pada perhitungan suara. Kami tidak membuat dan belum berpikir nama-nama anggota kabinet," ujarnya kepada Tribunnews.com, baru-baru ini.
2. Reaksi Sandiaga Uno
Sementara itu, calon wakil presiden nomor 02, Sandiaga Uno membantah telah mendapat tawaran jabatan dari kubu Jokowi-Maruf.
Hal ini sekaligus membantah pernyataan koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasinal (BPN) Prabowo-Sandiaga.
"Ke saya sih enggak ada. Nanti mungkin bisa dicek ke Pak Prabowo, tapi ke saya enggak ada tawaran sama sekali," ungkap Sandiaga Uno ditemui setelah menghadiri acara di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, pihaknya masih fokus menyelesaikan proses Pilpres 2019 hingga ke tahap akhir.
"Saya yakin semua pihak masih menahan diri karena ini bukan tentang bagi-bagi jabatan," tuturnya
Sebelumnya diberitakan, Dahnil menyebut Prabowo-Sandi ditawarkan jabatan politik.
"Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi."
"Bang Sandi berulang kali menyebutkan, ia tidak akan tertarik dengan tawaran-tawaran jabatan," kata Dahnil, Kamis (23/5/2019).
3. PKB sodorkan 20 nama calon menteri
Saat diterima Presiden Jokowi di Istana, Selasa (21/5/2019) lalu, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar menyodorkan 20 nama kadernya sebagai calon menteri.
"Tadi sudah saya sebutkan 20 nama (ke Presiden). Terserah beliau," kata Muhaimin kepada wartawan setelah pertemuan.
Sebenarnya agenda pertemuannya dengan Jokowi untuk mengucapkan selamat atas kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
Namun, Muhaimin mengakui, selain mengucapkan selamat, ada banyak hal yang ia bahas bersama Presiden Jokowi seperti kursi di kabinet.
Menurut dia, PKB memiliki banyak kader mumpuni yang layak untuk menjadi pembantu presiden.
Namun Cak Imin membantah turut menyodorkan namanya sendiri sebagai calon menteri.
"Kalau saya enggak. Pokoknya tak sebutin ini nama-namanya, Pak. Dipilih sendiri, dipilih monggo," kata dia, dikutip dari Kompas.com.
4. Golkar juga minta jatah menteri
Sama seperti PKB, Golkar juga meminta jatah 4 hingga 5 kursi menteri dalam pemerintahan Jokowi-Maruf.
Menurut Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, partai berlambang pohon beringin itu memiliki hak tawar di antara partai anggota koalisi lainnya.
"Kami kan partai pemenang kedua dan kami partai yang pertama kali mengusung Jokowi lebih dulu, bahkan dari PDI Perjuangan dan Nasdem," ujar Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (27/5/2019).
Menurut Agung, Partai Golkar berkontribusi besar untuk memenangkan Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019.
Tidak hanya dalam kampanye, Partai Golkar juga memiliki kader dan simpatisan dalam jumlah besar yang ikut mendulang suara bagi Jokowi.
Agung menyebut enam nama kader Golkar yang dinilai cocok menduduki kursi kabinet, jika Jokowi terpilih kembali sebagai presiden.
Dua nama yang disebut Agung yakni, Airlangga Hartarto dan Agus Gumiwang Kartasasmita, demikian dikutip dari Kompas.com.
Kedunya telah menjabat sebagai anggota Kabinet Kerja dan dinilai layak untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai menteri.
Selain itu, Agung juga menyebut empat nama lainnya, yaitu Ilham Habibie yang merupakan anak Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
Kemudian ada Ponco Sutowo, Ganjar Razuni, dan Indra Bambang Utoyo.
Sementara itu, Agus Gumiwang Kartasasmita yang diusulkan sebagai calon menteri Jokowi, membenarkan, Golkar tengah mempersiapkan calon menteri.
Namun, Agus yang saat ini masih menjabat sebagai Menteri Sosial tidak tahu-menahu mengenai asal muasal pengusulan nama calon menteri tersebut.
"Tanyakan saja kepada dewan pakar (Partai Golkar), kenapa nama saya yang diusulkan?” ujar Agus saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (29/5/2019).
5. PPP tak mau GR
Berbeda dengan dua partai lainnya, PPP tak mau terlalu mau percaya diri mengajukan nama kader yang dianggap layak sebagai calon menteri Jokowi.
Menurut Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani, belum ada pembahasan soal itu.
"Karena belum diajak bicara, jangan 'ke-GR-an' (terlalu percaya diri) mengajukan."
"Diajak bicara saja belum kok sudah mengajukan gitu," ujar Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Arsul mengatakan, sejauh ini Jokowi sudah mengajak bicara para ketua umum partai koalisinya.
Namun, pembicaraannya baru terkait program apa yang mendesak dijalankan pemerintahan mendatang.
Arsul membenarkan PPP sudah mempersiapkan nama-nama kader yang dianggap potensial menjadi menteri.
Akan tetapi, belum saatnya nama-nama tersebut diumumkan.
"Karena nanti ke-GR-an jatuhnya," ujar Arsul, dikutip Kompas.com.
6. Jokowi sebut Ketua Umum HIPMI cocok jadi menteri
Presiden Jokowi merasa Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia cocok jika menjadi menteri.
Hal itu ia sampaikan saat menyampaikan pidato pada acara Silaturahim Nasional dan Buka Puasa Bersama HIPMI di Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Minggu (26/5/2019).
"Saya melihat-lihat adinda Bahlil ini kelihatannya cocok jadi menteri," kata Jokowi disambut sorakan dan tepuk tangan para peserta acara HIPMI.
"Saya lihat dari samping, saya lihat dari bawah ke atas, cocok ini kelihatannya," lanjutnya dikutip Kompas.com.
Menurut Jokowi, Bahlil merupakan sosok yang cerdas dan pintar menghidupkan suasana.
Ia pun menanyakan ke para peserta acara apakah Bahlil cocok menjadi menteri.
"Kan pas, kan?" tanya Jokowi.
"Pas," jawab para peserta secara serentak.
"Siapa yang setuju?" tanya Jokowi lagi.
"Setuju," jawab para peserta.
"Jadi kalau nanti beliau ini terpilih ya enggak usah kaget," sambung Jokowi.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Malvyandie Haryadi/Kompas.com)