Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditangkap Polisi, Seorang Dokter di Bandung Minta Maaf Terkait Status Facebook soal Rusuh 22 Mei

Ia ditangkap petugas Ditreskrimsus Polda Jabar di rumahnya di kawasan Cibeunying Kaler, pada Senin (27/5/2019) malam.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ditangkap Polisi, Seorang Dokter di Bandung Minta Maaf Terkait Status Facebook soal Rusuh 22 Mei
Net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha Sukarna

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ds atau Dodi Suardi, dokter spesialis di sejumlah rumah sakit di Kota Bandung ditetapkan tersangka kasus ujaran kebencian di Facebook miliknya.

Postingannya di Facebook disebut terkait kerusuhan di Aksi 22 Mei di Jakarta.

Ia ditangkap petugas Ditreskrimsus Polda Jabar di rumahnya di kawasan Cibeunying Kaler, pada Senin (27/5/2019) malam.

‎"Saya mohon maaf, saya salah. Saya sudah menulis permohonan maaf saya di Facebook secara resmi dan panjang," ujar Dodi di Mapolda Jabar, Selasa (28/5/2019).

Baca: Ini 7 Orang yang Ikut Rombongan Prabowo ke Dubai, Ada Warga Amerika dan Rusia

Baca: Diduga Ini Penyebab Wiranto, Luhut, Budi Gunawan dan Gories Mere Jadi Sasaran Pembunuhan

Pantauan Tribun Jabar di akun Facebook miliknya, postingan‎ yang dinilai ujaran kebencian sudah dihapus namun sempat diamankan oleh polisi sebagai barang bukti. postingannya yakni :

"Malam ini Allah memanggil hamba-hamba yang di kasihinya. Seorang remaja tanggung,menggenakan ikat pinggang berlogo osis, diantar ke posko mobile ARMII dalam kondisi bersimbah darah. Saat diletakkan distetcher ambulans, tidak ada respon, nadi oun tidak teraba. Tim medis segera melakukan resusitasi. Kondisi sudah sangat berat hingga anak ini syahid dalam perjalanan ke rumah sakit. Tim medis yang menolong tidak kuasa menahan air mata. Kematian anak selalu menyisakan trauma. Tak terbayang perasaan orangtuannya. Korban tembak polisi seorang remaja 14 tahun tewas,"

Berita Rekomendasi

Atas postingan itu, Dodi meminta maaf pada postingan di tanggal 26 Mei.

Namun, polisi tetap memproses perbuatan Dodi.

Dodi berdalih, teks kalimat yang ia posting bukan tulisannya.

"Saya posting itu hasil copy paste dari grup yang sedang berdiskusi, bagaimana caranya menetralisir dan ada rujukan dari konten media sosial lainya," ujar Dodi.

Di akun Facebooknya, ia mencantumkan bekerja di RS Hasan Sadikin Bandung, RS AMC dan Medical Doctor.

Ia lulusan Fakultas Kedokteran Unpad.

"Saya tidak bisa mengira bisa sampai seperti ini karena pada dasarnya, postingan saya cuma bahan diskusi," kata Dodi. 

Baca: Diduga Ini Penyebab Wiranto, Luhut, Budi Gunawan dan Gories Mere Jadi Sasaran Pembunuhan

Baca: Ini 7 Orang yang Ikut Rombongan Prabowo ke Dubai, Ada Warga Amerika dan Rusia

Baca: Ngaku Polisi, Dua Orang Tak Dikenal Rampas Motor dan HP Siswa SMP

Baca: Mengenal Dahnil Anzar Simanjuntak: Pernah Jadi Tukang Parkir Sebelum Menjadi Jubir Prabowo-Sandi

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas