Fadli Zon Dorong Pembentukan Tim Pencari Fakta Terkait Tewasnya 8 Orang Dalam Kerusuhan 21-22 Mei
Fadli Zon mendorong pembentukan tim investigasi alias tim pencari fakta (TPF) mengusut tuntas kasus tewasnya delapan orang saat aksi 22 Mei.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
Apalagi ada puluhan yang hingga kini masih dinyatakan hilang.
"Kita semua merasa berduka atas peristiwa tragis yang terjadi. Anak-anak dan pemuda gugur secara mengenaskan, teraniaya," ujar dia.
"Tindakan itu sudah jauh dari kata prikemanusiaan," imbuhnya.
Peristiwa tersebut ia nilai sebagai bentuk hilangnya penghormatan pada hak hukum warga negara dan pelecehan hak asasi manusia.
Baca: Buntut One Way di Jalan Tol, Jalur Pantura Cirebon Arah Jakarta Dipadati Bus Besar
Titiek Soeharto berharap, mereka yang gugur dalam kerusuhan pekan lalu, bisa mendapat kemuliaan dari Tuhan.
Sedangkan mereka yang belum ditemukan atau berada dalam tahanan bisa segera berkumpul kembali dengan sanak keluarganya.
"Yang belum ditemukan, atau dalam tahanan segera dapat berkumpul dengan keluarganya," kata Titiek.
Neno Warisman hingga Titiek Soeharto
Presidium Emak-Emak Republik Indonesia menggelar acara Doa Bersama untuk para korban kerusuhan aksi 22 Mei lalu.
Acara tersebut digelar di pelataran Masjid Agung At-Tin, kawasan TMII, Jakarta Timur, Kamis (30/5/2019).
Pantauan Tribunnews.com di lokasi sekira pukul 14.30 WIB, ratusan emak-emak telah berkumpul di pelataran Masjid At-Tin.
Neno Warisman, satu di antara pengurus Presidium Emak-Emak Republik Indonesia mengatakan acara tersebut merupakan bagian dari keprihatinan adanya korban dari Aksi 22 Mei.
"Kita di sini bersama-sama bersalawat dan berdoa untuk para korban kerusuhan Aksi 22 Mei lalu," kata Neno di lokasi.
Baca: Korban Ricuh 22 Mei Mulai Pulih
Setelah itu, Neno pun mengajak para emak-emak bersalawat sambik menunggu para tokoh lainnya hadir di lokasicara yang lainnya.