Aksi 22 Mei Disebut Skenario Pemerintah, Moeldoko Geram: Nggak Logis!
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko geram setelah mendengar pernyataan jika aksi 22 Mei hingga peristiwa runtutannya merupakan skenario pemerintah.
Editor: Whiesa Daniswara
Diberitakan TribunWow.com, berikut ini pengakuan sejumlah tersangka terkait keterlibatan Kivlan Zen:
1. Pengakuan tersangka HL alias Iwan
Dalam video yang diputarkan, HL alias I yang diketahui sebagai leader dan juga eksekutor dalam rencana pembunuhan sejumlah tokoh mengaku bahwa senjata yang dimilikinya memiliki keterkaitan dengan Kivlan Zen.
"Senjata api yang ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yaitu Kivlan Zen," kata HL.
HL mengaku bahwa dirinya diberi uang oleh Kivlan sejumlah Rp 150 juta untuk membeli senjata api.
"Dimana pada bulan Maret saya dipanggil Bapak Kivlan Zein, dalam pertemuan tersebut saya diberi uang 150 juta, untuk pembelian alat senjata yaitu senjata laras pendek dua dan senjata laras panjang dua," ujarnya.
Ia mengaku mendapat uang 150 juta dalam bentuk dolar Singapura dan langsung ditukar di money changer.
"Karena saya belum dapat senjata, saya dikejar-kejar oleh bapak Kivlan Zein, dan saat ditangkap membawa senjata satu buah."
HL mengatakan saat itu ia membawa satu senjata beserta 100 peluru atau amunisi.
"Yang akan saya gunakan apabila ada masa tandingan dan yang membahayakan anak buah saya maka saya bertanggungjawab untuk mengamankan seluruh anak buah saya."
"Dan tanggal 21 itu aksi demo di KPU, tapi karena massanya belum ramai saya kembali ke pangkalan jalan Proklamasi nomor 36."
"Adapun senjata yang saya miliki itu saya dapatkan dari ibu-ibu seharga dengan jaminan uang Rp 50 juta."
Sedangkan senjata yang dimilikinya jenis Kaliber 22 dan lens Gun Kaliber 22.
Ia mengatakan senjata yang didapatkan diserahkan kepada driver sekaligus ajudan Kivlan Zein.