5.800 Personel TNI Siap Amankan Jakarta Saat Sidang Lanjutan Gugatan Pilpres 2019
Tak hanya kawasan sekitar Gedung MK, ribuan personel tersebut juga akan berjaga di sejumlah titik yang dianggap rawan.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 5.800 personel TNI dikerahkan untuk menjaga sidang kedua gugatan Pilpres 2019 atau Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK).
Ribuan personel tersebut diterjunkan guna menjaga kestabilan situasi dan kondisi di ibukota Jakarta.
Tak hanya kawasan sekitar Gedung MK, ribuan personel tersebut juga akan berjaga di sejumlah titik yang dianggap rawan.
Seperti di Jalan Jenderal Sudirman, Bundaran HI, Jalan MH. Thamrin, Jalan Medan Merdeka hingga Hayam Wuruk.
Juga di sejumlah kawasan bisnis seperti Tanah Abang, Cempaka Putih, dan Kemayoran.
Dandim 0501/JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana mengatakan, ribuan personel tersebut terdiri dari pasukan TNI AD, Paskhas TNI AU, dan Marinir.
"Kami tetap ingin yakinkan ibu kota dalam kondisi kondusif sampai kapanpun dan tidak ada yang membuat kekacauan atau mencoba menggangu kondisi di Jakarta," ucapnya, Senin (17/6/2019).
Ia pun menegaskan, pihaknya akan berusaha bekerja sepenuh hati dan sekuat tenaga guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.
"Pengamanan yang kami lakukan akan sama seperti yang sebelumnya, anggota kami semua tak menggunakan senjata api," ujarnya di lapangan silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat.
Terkait potensi massa yang mungkin kembali mendatangi Gedung MK seperti pada sidang perdana lalu, Wahyu mengaku akan turut membantu pihak kepolisian melakukan pengamanan.
"Kami hanya membantu dan mendukung pihak kepolisian saja. Intinya pengamanan dilakukan agar masyarakat merasa aman dan nyaman," kata Wahyu.
Untuk diketahui, sidang lanjutan PHPU yang akan berlangsung, Selasa (18/7/2019) besok bakal mengagendakan soal jawaban dari termohon Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.