Sidang MK Pilpres 2019 Digelar Siang Ini, Prabowo Diminta Tolak Hasil hingga Agenda Jokowi
Putusan sidang MK Pilpres 2019 digelar siang ini, Prabowo diminta menolak hasil hingga agenda Jokowi hari ini.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Putusan sidang MK Pilpres 2019 digelar siang ini, Prabowo diminta menolak hasil hingga agenda Jokowi hari ini.
TRIBUNNEWS.COM - Sidang putusan sengketa Pilpres 2019 akan digelar Kamis (27/6/2019) siang nanti pukul 12.30 WIB.
Sebelumnya, putusan sidang sengketa Pilpres 2019 direncanakan akan digelar pada Jumat (28/6/2019) besok.
Perubahan jadwal tersebut berdasarkan keputusan Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) yang dilalukan pada Senin (24/6/2019).
Dipercepatnya jadwal putusan sidang sengketa Pilpres 2019 diketahui semata-mata karena Majelis Hakum telah siap mengucapkan putusan pada hari ini.
Baca: Live Streaming Sidang MK Pilpres 2019 Hari Ini Pukul 12.30 WIB, Prabowo-Sandiaga Tak Hadir
Baca: Prediksi Keputusan Sidang MK Pilpres 2019 Menurut Mahfud MD dan Feri Amsari
Dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta menjelang putusan sidang sengketa Pilpres 2019 :
1. Prabowo diminta tolak hasil sidang
Koordinator Barisan Masyarakat Peduli Pemilu Adil dan Bersih, Marwan Batubara, meminta Prabowo Subianto untuk menolak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) jika permohonan ditolak.
Marwan menilai telah terjadi kejahatan selama Pilpres 2019 berlangsung.
"Kita mengingatkan Prabowo Subianto lebih terhormat bagi anda untuk tidak mengakui hasil dari Pilpres itu karena memang terjadi kejahatan," tutur Marwan dalam aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019), seperti dilansir Tribunnews.
Selain meminta untuk menolak hasil, Marwan juga menyarankan Prabowo agar tak menemui Jokowi untuk rekonsiliasi.
Marwan mengatakan jika Prabowo Subianto tetap menemui Jokowi, maka telah berkhianat dan tak pantas menjadi pemimpin yang diperjuangkan.
"Tapi kalau hanya karena kepentingan sampai anda (Prabowo) mengkhianati itu, maka anda memang tidak pantas menjadi pemimpin," katanya.
2. PA 212 klaim akan datangkan 1 juta orang