Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Berkaca pada Pilkada DKI dan Pilpres 2014, Jokowi Pandai Rangkul Lawan Politik

Analis Politik Exposit Strategic, Arif Susanto mengatakan merujuk pengalaman Pemilu 2014 dan Pilkada DKI 2017, merangkul menjadi keahlian Jokowi

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Berkaca pada Pilkada DKI dan Pilpres 2014, Jokowi Pandai Rangkul Lawan Politik
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Calon Presiden Nomor Urut 1, Joko Widodo dan no urut 2, Prabowo Subianto bersalaman usai Debat Kedua Calon Presiden, Pemilihan Umum 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapan rekonsiliasi antara capres Jokowi dengan Prabowo terus dinantikan oleh publik.

Terlebih KPU RI hari ini, Minggu (30/6/2019) akan menetapkan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.




Penetapan dilakukan melalui rapat pleno terbuka di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat pukul15.30 WIB.

Analis Politik Exposit Strategic, Arif Susanto mengatakan merujuk pengalaman Pemilu 2014 dan Pilkada DKI 2017, merangkul telah menjadi suatu keahlian bagi Jokowi.

Jokowi tidak segan mengambil inisiatif untuk bertemu lawan politik. Tidak hanya itu, dalam dua pemilu terakhir, Jokowi bahkan sukses berpasangan dengan wakil presiden yang mulanya berseberangan dengan dirinya.

Baca: Presiden Jokowi Angkat Isu Ekonomi dan Maritim Saat Bertemu PM India

"Kita semua mau lihat Jokowi, dia punya reputasi figur politik yang pandai merangkul lawan. Catatan ‎saya pasca pemilu 2014, Jokowi kejutan ke kertanegara dan Hambalang. Ada adegan Jokowi-Prabowo naik kuda bersisihan. Adegan ini banyak didorong orang untuk dilakukan saat ini," ucap Arif.

BERITA TERKAIT

Meskipun demikian, lanjut Arif, rekonsiliasi tidak sepatutnya menjadi sekedar gambaran indah citra politik. Re‎konsiliasi juga tidak harus sebangun dengan bagi-bagi kekuasaan.

"Rekonsiliasi harus beriorisntasi pada upaya menjaga solidaritas kebangsaan yang dapat dimulai dari dipraktikannya politik beretika," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas