Pengamat Ungkap Kesan Terhadap Prabowo di Balik Kasasi Kedua ke Mahkamah Agung
Pengamat politik Leo Agustino mengatakan dengan adanya ajuan tersebut terkesan Prabowo bukan seorang negarawan yang berjiwa besar.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya pengajuan kasasi kedua ke Mahkamah Agung (MA) terkait dugaan pelanggaran secara terstruktur, masif dan sistematis (TSM) dalam Pilpres 2019 yang dilakukan kubu 02 akan berdampak terhadap persepsi negatif kepada Prabowo Subianto.
Pengamat politik Leo Agustino mengatakan dengan adanya ajuan tersebut terkesan Prabowo bukan seorang negarawan yang berjiwa besar.
Publik justru melihatnya hasrat dan moralitas Prabowo untuk berkuasa bukan lagi didasarkan kecintaannya pada negara.
Tetapi lebih mengarah pada libido pribadi untuk berkuasa.
"Kesannya hasrat dan moralitas Prabowo untuk berkuasa bukan lagi didasarkan kecintaannya pada negara, tetapi lebih mengarah pada libido pribadi untuk berkuasa. Dia tidak lagi melihat bahwa putusan MK merupakan putusan lembaga yudikatif dalam sebuah negara demokrasi," ujar Leo Agustino.
Baca: Tak Lolos SBMPTN? Ikuti Ujian Tulis Seleksi Mandiri Masuk UGM, Digelar 14 Juli, Ini Daftar Lokasinya
Baca: Barbie Kumalasari Akui Rumah Sederhana yang Ada di Gang Sempit adalah Miliknya
Baca: Pengamat Nilai Kasasi Kedua ke Mahkamah Agung Bisa Mencoreng Nama dan Citra Prabowo
Baca: Respons Arief Budiman Sikapi Putusan DKPP Copot Dua Komisioner KPU Dari Ketua Divisi
Akibatnya, kata dia, pengikut hingga pendukungnya pada akar rumput terus memelihara rasa benci pada pemerintah.
Kondisi ini menurut dia, bukanlah kondisi yang diinginkan seorang negarawan yang berjiwa besar.
Karena para negarawan akan selalu mementingkan urusan yang lebih besar dari kepentingan dirinya.
"Kondisi ini bukanlah kondisi yang diinginkan oleh seorang negarawan yang berjiwa besar. Karena para negarawan akan selalu mementingkan urusan yang lebih besar dari kepentingan dirinya. Sayangnya Prabowo tidak demikian. Ini pandangan Saya," jelas Leo Agustino.
Selain itu menurut dia, pertaruhan harga diri Prabowo untuk dihormati secara luas menjadi semakin menipis.
"Ia selalu memosisikan diri sebagai ksatria. Dan beberapa simpatisannya menganggap demikian. Tapi sikap dan perilakunya yang keras kepala justru menjadi bumerang baginya — ini karena semakin ke sini para pemilih berharap wujudnya kedamaian, namun yang terjadi justru sebaliknya," jelasnya.
Menurut dia pula, kondisi yang mulai tenang kembali dipanas-panasi dengan mengajukan masalah TSM ke MA.
Apalagi banyak pihak berharap setelah Pemilu 2019 dan setelah keputusan MK, negara ini mulai berbenah kembali untuk sama-sama bersatu dan membangun negara.