Jateng Dominasi Semifinal Bulutangkis
Kontingen Jawa Tengah mendominasi semifinal tunggal putra bulu tangkis perorangan Pekan Olahraga Nasional XVIII dengan meloloskan tiga pemain.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Kontingen Jawa Tengah mendominasi semifinal tunggal putra bulu tangkis perorangan Pekan Olahraga Nasional XVIII dengan meloloskan tiga pemain.
Pada pertandingan perempat final yang berlangsung di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, Senin petang, Jateng meloloskan unggulan kedua Dionysius Hayom Rumbaka, unggulan 3/4 Shesar Hiren Rhustavito dan unggulan 5/8 Riyanto Subagja ke babak empat besar.
Satu-satunya semifinalis di luar Jateng adalah unggulan pertama Tommy Sugiarto dari DKI Jakarta.
Hayom lolos ke semifinal setelah berjuang keras menundukkan mantan pemain pelatnas Andreas Adityawarman dari Sumatera Selatan 21-13, 20-22, 21-15.
"Pada game kedua saya lengah, padahal Adit adalah pemain yang pintar mengatur pukulan dan tenaganya kuat," kata Hayom.
Pada semifinal unggulan kedua itu bertemu pemain Jateng lainnya Riyanto Subagja yang menyisihkan Fikri Ihsandi Hadmadi dari Banten 21-11, 21-15.
"Bertemu Riyanto tetap `fight` karena tunggal putra ditargetkan emas," tambah pemain peringkat 18 dunia tersebut.
Adapun Shesar maju ke babak empat besar setelah menundukkan Evert Sukamta dari DKI Jakarta 21-15, 21-10, untuk selanjutnya bertemu unggulan teratas Tommy yang menang 21-12, 21-14 atas Senatria Agus Setia Putra dari Jawa Barat.
Manajer Tim Jateng Fung Permadi mengatakan meskipun Jateng meloloskan tiga semifinalis namun peluang untuk meraih medali emas tunggal putra masih 50:50 persen.
"Kalau dari jumlah pemain kami memang mendominasi tetapi dari kualitas tidak. Yang jumpa Tommy adalah Shesar yang relatif masih kalah matang," kata Fung.
Sementara semifinal lainnya antara Riyanto melawan Hayom, kata Fung, tidak bisa diatur pemenangnya.
"Kami tidak bisa mengatur (pertandingan) karena ini kesempatan mereka untuk menang secara individu. Jadi peluang untuk meraih emas masinh 50:50," papar Fung.
Ia menegaskan tidak akan mengatur pertandingan sehingga Hayom yang di atas kertas lebih unggul dibanding Riyanto yang lolos ke final.
"Arahannya saya tidak boleh mengatur pertandingan, jadi dilepas saja biar keduanya `fight`," kata Fung.(ant)