Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PON Papua

Menpora Tak Ingin Acara Pembukaan PON XX Papua Jadi Klaster Penyebaran Covid-19

zoom-in Menpora Tak Ingin Acara Pembukaan PON XX Papua Jadi Klaster Penyebaran Covid-19
Tribunnews/JEPRIMA
Wartawan saat melintas didepan Venue Hockey Indoor yang akan digunakan pada ajang olahraga 4 tahunan sekali PON XX Papua di Kampung Doyo Lama, Kabupaten, Sentani, Jayapura, Papua, Jumat (24/9/2021). Event tersebut akan berlangsung pada 4 hingga 12 Oktober 2021. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan dibuka pada 2 Oktober 2021 mendatang di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menjelaskan pembukaan PON XX Papua nanti tetap berlangsung meriah akan tetapi tetap disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19.

"Memang pembukaan PON awalnya seperti Asian Games tapi kan itu awalnya, Maret (2020) kita ada pandemi yang sampai sekarang belum selesai. Pastinya (pembukaan) akan disesuaikan tapi tidak mengurangi kekhidmatan tetap meriah tapi tidak glamour karena situasi pandemi," kata Menpora, Jumat (24/9/2021).

Mereka yang akan menyaksikan secara langsung acara pembukaan di Stadion Lukas Enembe juga bakal dilakukan screening ketat.

Menpora tak ingin acara pembukaan nanti malah jadi klaster penyebaran covid-19 baru kalau tidak dilakukan pengecekan ketat.

"Di samping itu juga semua yang akan ikut pembukaan semua akan melalui prokes yang sangat ketat, jadi kita mau ambil risiko. Kita tidak mau ada klaster (covid-19)," ujarnya.

Lebih lanjut, politikus Partai Golkar tersebut menjelaskan penyesuaian di acara pembukaan nanti yakni akan terlihat dari defile kontingen.

Kalau PON sebelumnya seluruh atlet bisa hadir defile bersama kontingen masing-masing, kali ini tidak akan seperti itu.

Atlet yang mengikuti defile dibatasi. Aturan ini juga mengikuti yang sebelumnya diterapkan pada Olimpiade 2020 Jepang.

"Penyesuaian juga nanti akan dilakukan saat kontingen melakukan defile. Kalau dulu kan semua boleh masuk, sekarang akan dibatasi atletnya. Saya lupa jumlahnya berapa. Jadi itu nanti perbedaannya karena ini dilakukan di tengah pandemi," kata Menpora.

Menpora sangat berharap Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua berjalan dengan sukses.

Untuk itu Amali mengatakan dirinya bakal memantau langsung gelaran PON dengan berkantor di Papua selama penyelenggaraan PON berlangsung.

Baca juga: Tim Panjat Tebing DKI Jakarta Incar Tiga Emas di PON Papua 2021

PON XX Papua yang diadakan di empat klaster; Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke akan dimulai 2 – 15 Oktober 2021.

"Nah untuk mempermudah koordinasi dan komunikan dengan PB PON yang ada di sana saya dan teman-teman akan berkantor dari Papua. Teman-teman yang ada di klaster juga akan bergantian, tapi saya akan ada di sana selama PON berlangsung untuk memastikan supaya semua berjalan lancar," kata Menpora.

"Di sana kami juga akan berkeliling ke tempat-tempat pertandingan yang ada di Kabupaten dan Kota," sambungnya.

Bahkan sebelum berkantor di Papua, Menpora mengatakan dirinya sempat meminta izin kepada Presiden Joko Widodo.

Sehingga apabila ada rapat terbatas Menpora tetap bisa menghadiri melalui secara virtual dan hal itu pernah ia lakukan saat kunjungannya ke Papua.

"Saya juga sudah minta izin ke Pak Presiden, saya di Papua sampai PON selesai. Nanti kalau ada ratas saya bisa tetap hadir melalui zoom, itu pernah saya lakukan juga waktu kunjungan ke Jayapura," ujarnya.

Menpora dipastikan bakal hadir dalam acara pembukaan PON Papua yang akan dilangsungkan di Stadion Lukas Enembe.

Pembukaan PON XX Papua pada 2 Oktober mendatang juga rencananya bakal dibuka secara langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, dalam rangka persiapan kedatangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) ke Jayapura, Papua dalam rangka membuka even Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada 2 Oktober 2021 mendatang, Gubernur Papua, Lukas Enembe, menggelar rapat Forkompimda di ruang Nemangkawi Gedung Negara.

Rapat yang berlangsung satu jam lebih itu membahas sejumlah agenda penting yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan PON XX Papua 2021.

Gubernur Papua, Lukas Enembe, mengatakan, ada beberapa hal yang dibahas, yakni terkait kunjungan Presiden, yang mana tentu sesuai dengan prosedur dan SOP kenegaraan yang nantinya ditangani keamanannya oleh pihak TNI-Polri.

"Jadi kedatangan Presiden ke Papua adalah hanya satu agenda yaitu membuka PON XX Papua 2021. Tidak ada agenda lainnya," kata Enembe.

Menurutnya, menyangkut PON, Pemerintah Provinsi Papua bersama seluruh Forkompimda menyatakan bahwa pelaksanaan PON XX Papua 2021 aman dan akan terselenggara dengan baik. Turut hadir dalam rapat Forkompimda tersebut, Pangdam XVII/Cenderawasih, Kapolda Papua, Kabinda Papua, Ketua DPRP, Ketua Pengadilan Tinggi Papua, Kepala Kejaksaan Tinggi Papua, Danlantamal X Jayapura, Danlanud Silas Papare.

Baca juga: Berita Foto : Melihat Persiapan Venue Cricket Dan Hockey PON XX Papua

Penonton Dibatasi

Penonton yang hadir untuk menyaksikan PON XX Papua secara langsung hanya 25 persen dari kapasitas stadion.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Menpora Gatot S Dewa Broto mengatakan bahwa keputusan tersebut sudah disepakati bersama.

"Jumlahnya 25 persen dari kapasitas stadion," ujarnya.

Jumlah itu, kata Gatot, sudah termasuk anggota ofisial, tenaga kesehatan, petugas pertandingan, dan media. Ia pun mengatakan ada dua syarat penting yang menjadi kewajiban bagi peserta PON XX Papua 2021.

Kewajiban itu adalah para atlet melakukan tes PCR saat keberangkatan ke Papua maupun kepulangan. Ia juga menyebut bahwa penyelenggara PON XX Papua 2021 tak bisa meniru persis protokol kesehatan pada Olimpiade Tokyo 2020.

Olimpiade Tokyo 2020 berlangsung pada 23 Juli 2021 sampai dengan 9 Agustus 2021. Gatot menyebut protokol itu sejatinya berkait dengan pencegahan meluasnya pandemi Covid-19 selama perhelatan PON XX Papua 2021.

"Ada perbedaan anggaran dan sebagai macamnya sehingga kami tidak bisa meniru hal tersebut secara keseluruhan," ucap Gatot S Dewa Broto.

Untuk atlet yang berlaga di PON XX Papua 2021 diperkenankan pulang paling lama tiga hari usai yang bersangkutan bertanding.

"Hal ini untuk menghindari penyebaran pandemi Covid-19," ujar Gatot S Dewa Broto.

Gatot mengingatkan, aturan lain yang juga sudah menjadi kesepakatan adalah kontingen wajib tiba tiga hari sebelum bertanding.

"Jadi tidak ada cerita seperti sebelumnya bahwa dengan dasar solidaritas, kontingen jadi saling menunggu," ucapnya.

Gatot menambahkan, pada prinsipnya, para pemangku kepentingan PON XX Papua 2021 berupaya agar pesta olahraga multicabang terbesar di Indonesia itu berjalan lancar. (Tribun Network/jid/nov/cal/wly)

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas