Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PON Papua

Marciano Norman Memastikan Pertandingan Tinju Berjalan Lancar dan Tidak Ada Gangguan Apapun

zoom-in Marciano Norman Memastikan Pertandingan Tinju Berjalan Lancar dan Tidak Ada Gangguan Apapun
tribun jakarta
Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman dan Ketua Umum Pertina, Komaruddin Simanjuntak di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Sabtu (9/10/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman meninjau langsung venue pertandingan tinju di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Kunjungan dilakukan Marciano Norman untuk memastikan pertandingan tinju berjalan lancar dan tidak ada gangguan apapun.

Pertandingan Tinju PON Papua berlangsung di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura.

Diketahui, sempat ada insiden kericuhan di arena pertandingan tinju PON Papua yang melibatkan atlet dan relawan di GOR Cenderawasih.

Kasus kericuhan tersebut akhirnya berujung damai dan tidak diperpanjang lagi.

Marciano Norman berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi dalam pertandingan olahraga.

Dari hasil pantauan yang sudah dilakukan, pertandingan tinju PON Papua sudah berjalan dengan perbaikan penyelenggaraan.

"Ada insiden kecil langsung ditindaklanjuti oleh Ketum Pertina terkait penyelenggaraan. Hari ini saya lihat sudah nyaris seperti apa yang diharapkan," kata Marciano Norman saat ditemui di GOR Cenderawasih, Sabtu (9/10/2021).

"Potensi gangguan semakin kecil karena pertandingan ini harus berjalan lancar dan menjunjung tinggi sportivitas dari para atlet dan wasit, juga pelatihnya," tambahnya.

Marciano Norman berpesan kepada perangkat pertandingan yang bertugas di cabor tinju PON Papua bisa memimpin secara objektif.

Selain itu, keputusan yang dibuat tidak merugikan pihak manapun dan membuat kontroversial.

"Wasit juga harus memberikan penilaian yang objektif dan sesuai, penonton juga bangga karena prestasi atletnya," ungkapnya.

Pada saat mengunjungi venue tinju di GOR Cenderawasih, Marciano Norman mendapatkan kesempatan penting berbincang dengan wasit dan dewan hakim.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk memberikan pencerahan dan juga pesan agar bisa memimpin sesuai peraturan yang berlaku.

Wasit diharapkan tidka bersikap memihak kepada kubu manapun dalam memimpin pertandingan.

"Saya diberikan kesematan oleh Ketum Pertina berbicara ke juri dan hakim. Saya berpesan ke mereka untuk memberikan penilaian seobjektif mungkin," kata dia.

"Posisi hakim dan wasit sangat penting di pertandingan tinju, siapapun yang terbaik wajib menang. Tidak ada penilaian yang menimbulkan kontroversi ke penonton, dengan penataan yang lebih baik, dengan ketum Pertina yang turun langsung kepada kekurangan yang ada," ujarnya.

Sebelumnya, arena tinju PON Papua sempat mendapatkan sorotan terkait adanya kericuhan yang melibatkan relawan dan atlet.

Petinju dari kontingen DKI Jakarta, Jil Mandagi dilaporkan menjadi sasaran pemukulan di luar ring tinju.

Pemukulan dikabarkan dilakukan oleh relawan panitia pelaksana pertandingan.

Dari keterangan yang dihimpun, kronologi bermula saat Jil Mandagi bertanding melawan atlet NTT, Luki Mira Agusto Hari di kelas 52-56 Kg putra.

Juri memutuskan, pertarungan dimenangkan Luki.

Keputusan itu memicu ketidakpuasan Jil Mandagi yang melakukan protes keras.

Sang petinju disebutkan turun dari ring lalu membanting pintu dan memukul Kun spanduk pembatas.

Aksi itu memantik reaksi relawan yang tergabung dalam panitia pelaksana menjaga jalannya pertandingan.

Upaya menenangkan atlet itu berimbas adanya pemukulan di luar ring.

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas