Survei Bank Indonesia: Harga Properti Residensial Naik 1,47 Persen Secara Tahunan
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan Indeks Harga Properti Residensial triwulan IV-2021 tercatat tumbuh 1,47 %
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) mengungkapkan, bahwa harga properti residensial di pasar primer terindikasi secara tahunan tumbuh meningkat pada triwulan IV-2021.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan IV-2021 tercatat tumbuh 1,47 persen (year on year/yoy).
Peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,41 persen (yoy).
Baca juga: Bos Lippo Optimistis Sektor Properti Akan Lebih Cerah ke Depan
“Harga properti residensial primer diprakirakan akan tumbuh lebih terbatas pada triwulan I 2022 sebesar 1,29 persen (yoy),” lanjut Erwin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Dirinya kembali mengungkapkan, dari sisi penjualan, hasil survei mengindikasikan perbaikan kontraksi penjualan properti residensial di pasar primer pada triwulan IV 2021.
Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi 11,6 persen (yoy) pada triwulan IV-2021, lebih rendah dari kontraksi 15,19 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Berdasarkan sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan bahwa pengembang masih mengandalkan pembiayaan yang berasal dari nonperbankan untuk pembangunan properti residensial.
Baca juga: Perpanjangan Insentif PPN DTP Rumah Diyakini akan Meningkatkan Minat Pembeli Properti
Pada triwulan IV-2021, sebesar 63,33 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.
Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama konsumen dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 75,65 persen dari total pembiayaan.