Selain Tahan Korosi, Aplikasi Material Beton Juga Bikin Konsttruksi Bangunan Semakin Kokoh
Dalam proses pengecoran beton, proporsi komponen material yang digunakan harus sesuai dengan perencanaan agar mendapatkan hasil berkualitas.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Slump beton (daya alir) akan meningkat tanpa menurunkan kuat tekan beton yang dihasilkan.
Beton yang mengalir itu diperlukan untuk pengerjaan cor beton seperti area yang sangat luas, beton dengan sistem tulangan yang rapat, kolom yang tinggi, luas penampang yang kecil, dan pengecoran dengan menggunakan pompa beton.
Betonmix menjadikan beton bersifat memadat dengan sendirinya (self-compacting), sehingga hasil cor menjadi lebih padat dan tidak keropos.
4. Meningkatkan kekedapan air
Beton yang lebih padat tentu memiliki pori-pori yang jarang dan lebih kecil, sehingga air tidak meresap ke dalamnya.
Hal ini membuat beton lebih bersifat kedap air dan meminimalisir masalah rembes dan bocor di masa depan.
Terkait penggunaannya, cairan beton ini memiliki 2 cara, yakni pengadukan secara manual dan ready mix.
Lalu bagaimana cara penggunaan material ini dalam proses pengadukan secara manual?
1. Betonmix ukuran 1 kg dapat digunakan untuk 2 hingga 8 zak semen dengan rincian 1 zak semen setara 50 kg atau 0,2 hingga 1 persen dari berat semen.
2. Campur cairan beton ini dengan air yang akan digunakan, penggunaan air dapat dikurangi 10 hingga 30 persen dari kebutuhan air normal.
3. Masukkan campuran air dan Betonmix ke dalam adukan pasir, kerikil dan semen, kemudian aduk hingga rata.
4. Lakukan pengecoran seperti biasa, usahakan adukan beton selesai dituang dalam waktu kurang dari 1 jam.
Selanjutnya, bagaimana penggunaan cairan beton dalam proses ready mix?
1. Tentukan kualitas beton yang dipesan, misalnya beton kualitas K300 yang mengindikasikan bahwa dalam 1 meter kubik beton, kandungan semennya minimal 300 kg, dan kapasitas mobil molennya 7 meter kubik.