Isu Berkelanjutan Bikin Ide Rumah Pohon Kian Menginspirasi Berbagai Properti
Ide treehouse atau rumah pohontelah banyak menginspirasi desain hunian masa kini yang tampak minimalis, back to nature dan ramah lingkungan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memiliki rumah pohon (treehouse) tentunya merupakan impian setiap anak, apalagi bagi mereka yang senang berpetualang di alam.
Ide treehouse ini merupakan tambahan fasilitas taman unik yang sering diabaikan saat seseorang mendesain properti, baik itu rumah tinggal maupun untuk investasi.
Baca juga: Generasi Milenial dan Z Dominasi Pasar Industri Properti Premium
Kita semua tentunya telah akrab dengan platform tertutup kecil yang terletak di atas dahan pohon dan dapat diakses menggunakan tangga maupun jembatan tali.
Namun, desain sederhana ini kini telah banyak menginspirasi desain hunian masa kini yang tampak minimalis, back to nature dan ramah lingkungan.
Desain ini juga sesuai dengan isu berkelanjutan 'sustainable' seperti saat ini.
Treehouse juga dapat digunakan untuk mengatasi 'masalah ruang di dalam ruangan' hingga menyediakan akomodasi tamu yang memiliki interior unik.
Semua orang menyukai treehouse
Dikutip dari laman www.homesandgardens.com, Minggu (27/11/2022), treehouse 'membawa senyum' pada wajah anda, tidak peduli betapa tua atau mudanya anda.
Hunian yang memiliki desain ini akan menambah nilai properti anda dan menciptakan fitur yang menakjubkan serta menyenangkan di halaman anda.
Terkait tren treehouse pada banyak hunian saat ini, Stilt Studio meluncurkan Treehouse Studio untuk memberikan pengalaman baru di dunia perhotelan dengan penampilannya yang minimalis dan modern.
Bangunan treehouse ini didesain dengan memanfaatkan ruang indoor dan outdoor yang ramah lingkungan bagi para wisatawan.
Baca juga: Pengembang Properti Batam Ekspansi ke Jabodetabek
Treehouse ini berlokasi di Canggu, Bali yang terkenal selalu dipadati wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Dua bangunan pertama properti ini menyuguhkan pemandangan sawah yang membentang luas.
Treehouse Studio dianggap sebagai tempat singgah yang sempurna bagi wisatawan 'sadar lingkungan' yang mencari tempat peristirahatan saat akhir pekan.
Hal itu karena penginapan ini memanjakan wisatawan dengan memberikan pengalaman tinggal yang unik dan terhubung dengan alam.
Sesuai dengan namanya, Treehouse Bali dibangun dengan ketinggian 2 hingga 3 meter dari permukaan tanah dengan memafaatkan panggung untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Pendiri dan CEO Stilts Studio, Florian Holm memaparkan fakta mengejutkan dari 2.000 tamu di prototipe awal, yang ternyata merupakan wisatawan Asia, khususnya wanita muda yang sukse dalam berkarir.
"Dengan gaya minimalis dan kualitas bangunan kami yang berfokus pada kenyamanan, kami berpikir akan menarik lebih banyak tamu dari negara-negara di Eropa Utara. Ternyata, dua per tiga tamu berasal dari negara-negara Asia dan sebagian besar adalah wanita muda perkotaan yang sukses," kata Holm, dalam keterangannya, Sabtu (26/11/2022).
Menurutnya, Indonesia jelas menduduki daftar asal negara pengunjung Treehouse Bali, disusul Singapura dan Jepang, kemudian Amerika dan Australia.
"Kami berada dalam kategori perhotelan yang terpisah dari yang lain, sebab itu kami gembira melihat respons terhadap produk kami, terutama dari kelompok demografi yang begitu kekinian dan penting," jelas Holm.
Holm menekankan bahwa inilah nilai dan definisi baru dari kemewahan yang dicari oleh wisatawan wanita Asia yang berpenghasilan tinggi.
"Yaitu pengalaman tinggal, keberlanjutan, kedekatan dengan alam, dan ruang untuk benar-benar bersantai dan menenangkan diri," tegas Holm.
Melalui penginapan ini, ia pun mengaku senang dapat berkontribusi dalam menarik wisatawan mancanegara agar mau stay di Bali.
"Kami senang bahwa dengan penawaran unik ini, kami dapat memainkan peran kami dalam menarik wisatawan dari seluruh dunia ke Bali dan memberikan kontribusi untuk Bali," papar Holm.
Menariknya, Treehouse ini memiliki desain ramah lingkungan dan berfokus pada cara membangun yang berkelanjutan.
Ini ditunjukkan dengan meminimalkan luas pondasi atau luas tanah yang tertutup, hingga penggunaan pelapis kayu berkualitas yang mampu menyerap karbondioksida.
Penggunaan bahan inovatif seperti plastik daur ulang juga digunakan pada dinding kamar mandi properti ini.
Kolaborasi ini dilakukan bersama Sungai Watch yang mengumpulkan dan mendaur ulang sampah plastik yang didapatkan di sungai-sungai Bali.
Sebagai perusahaan jasa konstruksi prefabrikasi, Stilt Studios membangun sebagian besar properti tersebut di lokasi pabrik di Denpasar, Bali.
Melalui grunresorts.com, Treehouse Studios ditawarkan kepada wisatawan yang tertarik dengan pengalaman menginap di treehouse
Saat ini ada 14 unit lagi yang sedang dibangun sebagai bagian dari Grün Uluwatu Resort, sebuah resort dengan 34 villa dan studio yang akan dibuka pada akhir kuartal 3 pada 2023.
Properti ini tidak hanya diminati oleh wisatawan dari Indonesia, kata Holm, karena wisatawan asal Amerika Serikat (AS) hingga Spanyol pun sangat berminat dengan propertj yang sedang dalam tahap pengerjaan ini.
"California, Kosta Rika, dan Spanyol adalah negara-negara yang memiliki minat tinggi serta kami juga akan menjual desain treehouse ini kepada tamu yang berminat," pungkas Holm.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.