Ini Strategi Paramount Menjaga Keberlanjutan Bisnis
Perbandingan pengembangan dan lahan baru adalah 1 banding 10 agar mampu menjaga pengembangan bisa di masa mendatang.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya di Gading Serpong, Paramount Enterprise International (PEI) melalui Paramount Land ternyata menguasai bank tanah di sejumlah wilayah Indonesia.
Perusahaan yang didirikan Handiman Tjokrosaputro memiliki bank tanah yang tersebar di Jadebotabek, Semarang, Serang, Manado, Medan, dan Sulawesi.
Presiden Direktur PEI, M Nawawi mengatakan, bank tanah yang terluas berlokasi di Cigudeg, Kabupaten Bogor, Paramount Village Semarang, Paramount Hills Manado dan Paramount Petals.
Baca juga: Akselerasi Digital di Indonesia, Pengembang Properti Sinergi dengan Netciti
"Kami juga terus melakukan pembelian lahan-lahan baru setiap kali secara konsisten setiap kali menjual produk baru," kata Presiden Direktur PEI, M. Nawawi kepada wartawan belum lama ini.
Nawawi menyebut, perbandingan pengembangan dan lahan baru adalah 1 banding 10 agar mampu menjaga pengembangan bisa di masa mendatang.
"Sebagai gambaran, Gading Serpong mengonsumsi tanah sekitar 15 hektar per tahun maka harus bisa disediakan lahan seluas 150 hektar sebagai pengganti," katanya.
Untuk saat ini Paramount Gading Serpong masih menjadi andalan dan di sisa lahan yang masih ada kami menghadirkan produk baru dengan karakteristik berbeda, inovatif, dan lebih menekankan pada fungsi komersial.
"Karena lahan itu sudah sangat langka makanya kawasan ini akan difokuskan untuk menjadi recurring income perusahaan yang saat ini kurang dari 20 persen namun 5 tahun ke depan, akan ditingkatkan untuk menjadi 40 persen," katanya.
Dikatakannya, Gading Serpong telah menjadi kota mandiri dengan fasilitas yang sangat lengkap menjadi new economic hub yang turut mendukung perputaran roda perekonomian negara dengan banyaknya bisnis yang berkembang di sini.
"Hingga saat ini, populasi Gading Serpong telah mencapai lebih dari 120 ribu jiwa yang menghuni di lebih dari 40 klaster yang berasal dari beragam kalangan masyarakat, serta jalan boulevard yang dilewati hingga 6.500 kendaraan per jamnya," katanya.
Untuk Ada di lebih dari 40 klaster terhuni untuk beragam kalangan masyarakat, mulai dari yang menengah hingga premium. Beberapa klaster premium terbaru yang dikembangkan Paramount Land, di antaranya Matera Residences, Pasadena Grand Residences, dan Menteng Grand yang mendapatkan respons pasar dengan baik.
Terkait kinerja bisnis tahun ini, Paramount Land menargetkan marketing sales Rp 5,7 triliun dan per tanggal 27 September telah terrealisasi Rp4,4 triliun sehingga target tersebut bisa dicapai sampai akhir tahun.
"Sementara untuk tahun 2024, Paramount Land menargetkan bisa mencatatkan marketing sales Rp 500 miliar setiap bulannya sehingga sepanjang tahun bisa meraup Rp 6 triliun," katanya.