Sasar Warga Berpenghasilan Rendah, Sarana Jaya Lanjutkan Program Kepemilikan Hunian Terjangkau
Gebyar Hunian Terjangkau merupakan program one stop service yang langsung diselenggarakan DPRKP bersama Sarana Jaya dan Bank DKI.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sarana Jaya bersama Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta dan Bank DKI kembali menyelenggarakan program kepemilikan hunian terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah di DKI Jakarta.
Program ini diselenggarakan melalui kegiatan bertajuk Gebyar Hunian Terjangkau Vol. 2 yang berlangsung di salah satu hunian terjangkau yang dikembangkan Sarana Jaya, yakni Menara Kanaya Nuansa Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu, 24 Februari 2024 kemarin.
Program yang dilaksanakan oleh Unit Pengelola Dana Perumahan (UPDP) Pemprov DKI ini mendapat sambutan lebih antusias warga DKI Jakarta dibanding program serupa sebelumnya.
Baca juga: Survei BI: Harga Properti Tempat Tinggal Alami Peningkatan
Warga yang menjadi calon penerima manfaat atau CPM program ini sudah memadati lokasi acara sejak pagi beberapa jam sebelum kegiatan ini baru dibuka pukul 09.00 WIB.
Sebelumnya, mereka telah melakukan registrasi melalui platform yang telah disediakan melalui media sosial Nuansa Cilangkap.
Mereka yang telah resigtrasi secara online kemudian menjalani beberapa tahapan untuk mendapatkan unit hunian layak di lokasi acara seperti registrasi ulang, mendaftar melalui aplikasi Sirukim, verifikasi data, dan terakhir verifikasi oleh pihak bank.
Kepala UPDP Meli Budiastuti mengatakan, Gebyar Hunian Terjangkau merupakan program one stop service yang langsung diselenggarakan DPRKP bersama Sarana Jaya dan Bank DKI kepada keluarga CPM yang telah mendaftar melalui aplikasi.
“Kedepannya kami akan intensifkan kegiatan Gebyar Hunian Terjangkau ini, dan semoga hunian di Menara Kanaya ini segera habis terjual,” kata Meli.
Program penyediaan hunian terjangkau ini merupakan inisiasi Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi backlog perumahan dan menyasar pada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Dari program ini, masyarakat DKI Jakarta diharapkan bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak, aman, dan nyaman serta dengan mengedepankan kemudahan akses dan sarana transportasi yang terintegrasi.
