Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Investasi Properti di Tangerang Raya Tumbuh Pesat, Township Makin Diminati

Kota Tangerang konsisten menjadi kota terpopuler di mata para pencari hunian dengan permintaan terhadap hunian.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Investasi Properti di Tangerang Raya Tumbuh Pesat, Township Makin Diminati
HO
Sentra bisnis di kawasan Gading Serpong, Tangerang, yang kini mengikuti tren gaya hidup. 

Di Kelapa Dua-Pagedangan, Tangerang, misalnya, kini banyak penawaran area komersial dan bisnis seperti ruko, mal dan pergudangan. Pertumbuhan fasilitas komersial itu sejalan dengan aktifitas bisnis yang semakin berkembang karena di koridor itu telah dihuni ratusan ribu jiwa.

“Dibandingkan daerah lainnya, dua wilayah itu merupakan area yang relatif padat dan berkembang, didukung oleh beroperasinya pintu tol Gading Serpong (Kota Tangerang) dan pintu Tol BSD, yang lebih jauh pintu tol ini akan tersambung ke Legok hingga Balaraja dan terhubung ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta," ungkap Marisa.

"Hal ini tentu mendorong kawasan tersebut memiliki aksesibilitas yang semakin baik dan mudah dijangkau dari wilayah manapun,” lanjutnya.




Kawasan seperti Gading Serpong kini berkembang menjadi destinasi populer di Tangerang Raya dan Jabodetabek dengan populasi mencapai lebih dari 120 ribu jiwa (belum termasuk komuter).

“Kota ini terus bertumbuh secara pesat dengan lebih dari 40 klaster terhuni, fasilitas kota yang lengkap, transportasi umum, jalan boulevard yang dilewati lebih dari 15.000 kendaraan per jam, dan tingkat okupansi bisnis yang sangat tinggi,” kata M. Nawawi, Presiden Direktur Paramount Land, salah satu pengembang Gading Serpong, di Tangerang, Selasa (16/7).

Sisi selatan township seluas 2.000 hektar yang berbatasan langsung dengan BSD itu, kini terdapat 250 bisnis kuliner dan gaya hidup yang tersebar di area komersial Omaha, Sorrento, Pisa Grande, Mendrisio dan sekitarnya.

Direktur Paramount Land, Norman Daulay mengatakan, pihaknya kini membangun kawasan bisnis dan komersial baru Manhattan District dengan utilisasi lahan 22 hektar di Gading Serpong.

BERITA TERKAIT

Kawasan ini dibangun untuk menjamin long-term sustainable business, membangun captive market, dan mengembangkan konsep komersial yang adaptif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini.

Konsepnya adalah street level yang mengintegrasikan ruang indoor dan outdoor untuk menunjang kebutuhan dan gaya hidup masyarakat.

“Masyarakat sekarang lebih memilih hiburan dan kuliner yang menawarkan experience berbeda, misalnya tersedia area indoor dan outdoor, live music, tidak perlu masuk ke mal. Konsep open concept lifestyle mall," ujar Norman.

Konsep ini menurut dia, dikembangkan di Manhattan District khususnya Hampton Square dan Hampton Avenue Studio Loft.

"Progres penjualannya sangat baik, di mana hingga April 2024, 95 persen telah terserap pasar,” beber Nawawi.

Kendati pertumbuhan Gading Serpong menciptakan demand yang tinggi akan produk komersial, namun produk komersial yang dihadirkan harus memiliki konsep unusual agar bisa menciptakan value tinggi, salah satunya dengan menghadirkan integrated commercial di dalam satu tempat.

Menurut Norman, keberhasilan perusahaan mengembangkan Manhattan District mendorong pihaknya merancang distrik baru dengan skala dua kali lipat lebih luas dari yang sebelumnya dan berlokasi di akses utama yang terhubung dengan kawasan BSD.

“Kami sedang siapkan the next mega district berkonsep green yang mengutamakan open space concept. Tahun ini kami rilis,” kata Norman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas