Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangerang Raya Pilihan Favorit Pekerja di Jakarta, Begini Pendapat Pengamat dan Strategi Pengembang

Pengamat tata kota Yayat Supriana mengatakan, saat ini sekitar 3 juta warga Jakarta yang kini memilih tinggal di luar Jakarta seperti Tangerang Raya.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Tangerang Raya Pilihan Favorit Pekerja di Jakarta, Begini Pendapat Pengamat dan Strategi Pengembang
dok.
Kawasan central business district (CBD) di Gading Serpong, Tangerang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat tata kota Yayat Supriana mengatakan, saat ini sekitar 3 juta warga Jakarta yang kini memilih tinggal di luar Jakarta (greater Jakarta) seperti di wilayah Tangerang Raya.

Wilayah ini menjadi pilihan banyak para pekerja di Jakarta karena akses yang mudah, infrastruktur yang modern dan fasilitas kota yang lengkap.




"Tangerang Raya berdekatan dengan Proyek Strategis Nasional BSD dan kawasan Gading Serpong jadi jantung central district baru di wilayah ini karena sangat terintegrasi, lengkap dan strategis," kata Yayat kepada wartawan belum lama ini.

Dia menilai kawasan Gading Serpong saat ini saling terintegrasi dengan kota mandiri lainnya seperti Bumi Serpong Damai, Alam Sutera, dan Lippo Karawaci.

"Kawasan Gading Serpong telah tumbuh sangat pesat menjadi pusat bisnis, komersial dan residensial bagi masyarakat Jabodetabek apalagi sejumlah pengembang terus mengembangkan kawasan yang berada di barat Jakarta itu," katanya.

Presiden Direktur Paramount Land, M Nawawi menuturkan, kawasan Gading Serpong saat ini terdapat 120 ribu jiwa, belum termasuk komuter dengan jalan boulevard dengan trafik lalu lintas 15.000 kendaraan/jam dan okupansi bisnis yang tinggi.

BERITA TERKAIT

"Cepatnya pembangunan Kota Gading Serpong juga tidak bisa lepas dari pengembang yang berupaya menghadirkan produk properti berkualitas sesuai kebutuhan masyarakat secara adaptif sesuai masanya dan didukung riset panjang yang menyeluruh," kata Nawawi.

Di samping itu, majunya kawasan ini karena memiliki fasilitas yang mendukung gaya hidup modern.

Diakuinya, saat awal dibangun mempunya visi menjadi kota menyerupai kawasan Kelapa Gading namun kemudian bervolusi menjadi kawasan perkotaan dengan infrastruktur yang berubah tapi juga manusianya yang tinggal di Gading Serpong.

Salah satunya seperti pengembangan kawasan hunian Grand Pasadena village yang dibanderol mulai Rp4,6 miliar di distrik terbaru Pasadena Central District yang mengusung konsep 10-Minute City.

Baca juga: Pembangunan Tol BORR Akan Dilanjutkan ke Seksi III B, Pengembang Properti Garap Hunian di Bogor

Artinya, menurut Nawawi, penghuni rumah perlu waktu kurang 10 menit untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan seperti dengan kendaraan, berjalan kaki, maupun pemesanan melalui online.

"Dengan menciptakan kota di dalam kota, atau city within a city, segala aktivitas sehari-hari dapat dilakukan di kawasan ini, mulai dari tinggal, bekerja, berbisnis, hingga memenuhi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Baca juga: Pengembangan Infrastruktur Transportasi Kerek Pasar Properti di Bitung-Balaraja

Pengembang kota mandiri lainnya, Sinarmas Land juga mengembangkan klaster di kawasan Terravia BSD City, Tangerang yang tidak jauh dari kawasan Gading Serpong.

CEO Residential BSD Sinarmas Land Theodore G Thenoch mengatakan, klaster ditawarkan seharga Rp3,9 miliar per unit.

"Kami menawarkan pilihan ideal bagi masyarakat yang menginginkan rumah dengan desain fasad modern, layout multifungsi dengan ruang yang lebih luas, dan dilengkapi sederet fasilitas terkini," ungkap Theodore dalam siaran pers seperti dikutip Kompas.com.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas