Versi Pemerintah, Kemungkinan Ramadan Jatuh Pada 21 Juli
Suryadharma Ali menegaskan, kemungkinan besar awal bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah jatuh pada tanggal 21 Juli 2012m
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan bahwa hilal (penampakan bulan) saat ini belum terlihat hingga sore ini. Kemungkinan besar hilal tidak akan muncul.
"Bahwa berdasarkan hisab, hilal tak terlihat di seluruh wilayah Indonesia," ujar Suryadharma Ali kepada wartawan usai pemaparan hilal di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (19/7/2012).
Dengan begitu, Suryadharma Ali menegaskan, kemungkinan besar awal bulan suci Ramadhan 1433 Hijriyah jatuh pada tanggal 21 Juli 2012m
Namun demikian, Suryadharma Ali menegaskan bahwa ketidakmunculan hilal masih sementara. Pihaknya akan menunggu hasil dari rukiyah (Pengamatan) dan hisab (penghitungan) pada sidang isbath sore ini.
"Namun demikian, kami tunggu konfirmasi hasil rukiyah. Jadi pengumuman ini adalah gabungan dari rukiyah dan hisab. Nanti hasilnya pukul 19.30 WIB," kata Suryadharma Ali.
Sesuai hasil pemaparan Anggota Badan Hisab Rukyat Kemenang dari Planetarium dan observatorium Jakarta, Din Pendidka Prov DKI, Cecep Nurwendaya memaparkan bahwa posisi hilal di Pelabuhan Ratu yang merupakan tempat tertinggi di Indonesia tidak teramati.
Dipaparkan, tinggi hilal lower limb 1,24 derajat, tinggi hilal pusat bulan 1,46 derajat, tinggi hilal upper limb 1,69 derajat, jarak busur bulan dari matahari 4,64 derajat. Kemudian umur hilal yakni 6 jam 28 menit 32 detik dan illuminasi hilal 0,22 persen.