Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Pantura Macet Parah, Jalur Alternatif dan Tol Harus Dibangun

Kemacetan parah yang terjadi di jalur pantura saat arus mudik beberapa waktu lalu membuat Anggota Komisi V DPR, Marwan Jafar gerah.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pantura Macet Parah, Jalur Alternatif dan Tol Harus Dibangun
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Pengendara motor yang mengikuti ritual mudik tahunan, dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 2011, menjejali jalur mudik utama Pantura, di kawasan Telaga Sari, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (27/8). Puncak arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan terjadi pada Sabtu dan Minggu, 27-28 Agustus 2011. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemacetan parah yang terjadi di jalur pantura saat arus mudik beberapa waktu lalu membuat Anggota Komisi V DPR, Marwan Jafar gerah. Ia pun menyarankan agar segera dibuat jalur-jalur alternatif di pantura yang aman dan nyaman.

"Kami melihat ada yang salah dengan manajemen penanganan arus mudik sekaligus arus balik. Untuk itu semua stakeholder pemerintah baik dari Kemenhub, Polri,PT KAI, dan semua yang berkaitan dengan mudik harus duduk bareng mencari solusi menangani permasalahn yang timbul selama mudik," kata Marwan dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Rabu(22/8/2012).

Selain menyiapkan jalur alternatif lanjut Marwan, pemerintah harus menyediakan angkutan publik untuk pengendara sepeda motor dengan mobil truk untuk mengangkut motornya dan bus untuk mengangkut orangnya. Atau bisa juga dengan kereta api yang bisa mengangkut motor dan orangnya sekaligus.

Sedangkan untuk jangka panjang perlu adanya reformasi manajemen penanganan arus mudik dan arus balik. Ritual mudik yang rutin setiap tahun terjadi, untuk tahun-tahun yang akan datang wajib ada perbaikan-perbaikan dengan mengacu kejadian dan evaluasi dari tahun-tahun sebelumnya.

Lebih jauh Marwan menambahkan, dari pantauan dan evaluasi arus mudik menurut Marwan masih terdapat kemacetan di beberapa titik, terutama daerah Jawa Barat persisnya Cirebon dan Indramayu. Termasuk juga kemacetan mulai dari Semarang hingga Rembang, karena kondisi jalan masih dalam tahap perbaikan, khususnya Pati sampai Rembang.

Kemacetan yang luar biasa terjadi dimulai H-5 hingga H-1, bahkan banyak pemudik yang menempuh perjalanan Jakarta-Cirebon hingga 13 jam yang normalnya 5 jam.

Polri pun mengakui bahwa mudik kali ini mengalami kepadatan yang luar biasa. Data yang dirilis Polri menyebutkan bahwa kerugian materi akibat kecelakaan mencapai Rp 5,70 miliar sejak Kamis (9/8/2012) hingga Sabtu (18/8/2012). Kerugian itu berasal dari 2.551 kecelakaan yang menyebabkan 446 orang meninggal dunia, 694 luka berat, dan 2.296 luka ringan. Data itu pun kemungkinan masih bertambah lagi, karena belum semua data masuk.

BERITA TERKAIT

"Dibanding tahun 2010 korban mencapai 722 orang dan mengalami penurunan di tahun 2011 dengan jumlah korban 668 orang. Padahal kemungkinan arus balik akan terjadi hingga H+7," ujar Marwan.

Karena kata Marwan selama arus mudik kemarin kemacetan parah hanya terjadi di daerah Cirebon dan Indramayu, maka perlu dicarikan solusi dengan membangun jalan tol atau ring road (jalan lingkar) guna memecah arus agar tidak seluruhnya lewat jalur arteri. Sehingga dengan demikian kemacetan bisa terurai.

"Pihak Polri, termasuk juga Dinas Perhubungan, harus aktif mengatur jalannya mudik dan arus balik, terutama di daerah-daerah yang rawan macet, kriminalitas, dan kecelakaan. Perhatian khusus harus diberikan bagi para pengendara sepeda motor," jelasnya.

Dia tambahkan, momentum mudik harus dijadikan spirit untuk merealisasikan angkutan massal atau angkutan publik yang modern, aman, nyaman, dan murah.

Baca Juga:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas