Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Pemerintah Harus Pastikan Angkutan Mudik Bareng Layak Jalan

"Pengawasan semata-mata mencegah dugaan terjadinya praktik manipulasi pengadaan jumlah dan kualitas kendaraan atau bus yang digunakan," katanya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Pemerintah Harus Pastikan Angkutan Mudik Bareng Layak Jalan
TRIBUN/DANY PERMANA
Pemudik menunggu keberangkatan bus yang akan membawanya ke kampung halaman masing-masing, dalam acara mudik bareng warga Nahdhatul Ulama bersama Bank Mandiri, di Kantor PBNU, Jakarta, Sabtu (3/8/2013). Dalam mudik bersama tersebut, sebanyak 35 bus disiapkan untuk memberangkatkan sekitar 1750 pemudik ke berbagai wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Warta Kota, Budi Malau

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Indonesia Traffic Watch menyambut baik banyak pihak menggelar mudik bareng gratis saat menyambut Hari Raya Lebaran 2014 kali ini. Namun semua kendaraan mudik bareng dipastikan laik jalan dan harus melewati tahapan pemeriksaan sesuai prosedur.

Ketua Presidium ITW Edison Siahaan mengatakan pelaksanaan mudik bareng setiap tahunnya sedikit banyak akan mengurangi jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor. Perjalanan jauh untuk mudik menggunakan motor relatif jauh berbahaya bagi pengendara.

"Sehingga mudik bareng dengan bus akan dapat membantu kelancaran dan keselamatan lalu lintas serta menekan angka kecelakaan di jalan raya. Karenanya kami menyambut baik hal ini," kata Edison kepada Warta Kota di Depok, Jumat (4/7/2014).

Pemerintah tetap harus mengawasi mudik bareng. Bekerjasama dengan polisi, Dinas Perhubungan wajib memastikan semua kendaraan atau bus yang digunakan untuk mudik bareng dalam kondisi baik dan laik jalan. "Polisi dan Dishub harus memeriksa semua bus yang digunakan untuk mudik," ucapnya.

Edison meminta pihak kepolisian ikut memeriksa kondisi kesehatan awak bus, dalam mudik bareng yang digelar. Pengemudi sangat menentukan terwujudnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas sehingga pemudik bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampungnya.

ITW secara khusus akan mengawasi Badan Usaha Milik Negara yang ikut berpartisipasi melaksanakan mudik bareng dan biasanya mengerahkan ratusan bus. "Pengawasan semata-mata mencegah dugaan terjadinya praktik manipulasi pengadaan jumlah dan kualitas kendaraan atau bus yang digunakan," katanya.

Berita Rekomendasi
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas