Mulai Agustus, Pengelola Monas Gunakan Sistem Gelang
UP Monas menyiapkan delapan jenis gelang yang berbeda warna, yakni merah jambu, hijau muda, oranye, ungu, merah, kuning, biru muda, dan hijau tua.
Penulis: Abraham Utama
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unit Pengelola Monumen Nasional akan menerapkan sistem gelang mulai Agustus mendatang, untuk menertibkan antrean pengunjung menuju pelataran puncak. Hal itu disampaikan Kepala UP Monas Rini Hariani di kantornya, Selasa (29/7/2014) siang.
"Kami melihat sistem ini cukup efektif, jadi kami berharap masyarakat dapat memahami sistem ini. Nanti, setiap warna akan menunjukkan jam giliran naik," tutur Rini.
UP Monas menyiapkan delapan jenis gelang yang berbeda warna, yakni merah jambu, hijau muda, oranye, ungu, merah, kuning, biru muda, dan hijau tua. Pada gelang terdapat tulisan waktu giliran naik ke pelataran puncak. Warna merah jambu, misalnya, terdapat tulisan 08-09, sementara warna hijau tua 15-16.
Rini berkata pihaknya menyediakan 1600 gelang. Masing-masing warna berjumlah 200 gelang.
Dengan kalkulasi ini, nantinya, hanya akan ada 200 pengunjung di pelataran puncak Monas dalam waktu satu jam. Berarti, dalam delapan jam operasional, pelataran puncak hanya akan dikunjungi 1600 orang.
UP Monas memang ingin membatasi jumlah pengunjung pelataran puncak Monas, 1600 orang setiap harinya. Namun, pada hari-hari tertentu jumlah wisatawan melebihi jumlah tersebut.
"Hingga pukul 11.30, sudah 1901 orang ke puncak, padahal saya menargetkan hanya 1600 orang dalam sehari," ujarnya.
Pemberlakuan sistem gelang ini, menurut Rini, juga akan membuat pengunjung dapat mengefektifkan waktu kunjungan mereka di Monas. Selama ini, pengunjung biasanya langsung mengantre di area lift setelah membeli tiket pelataran puncak.
Dengan gelang ini, Rini berharap wisatawan dapat mengunjungi area Monas lainnya, seperti museum dan taman sebelum naik ke pelataran puncak.