Masjid Angke, Nama dan Bangunannya Bernuansa Tionghoa
Tak hanya bangunan Masjid Jami Angke yang bernuansa Tionghoa, ternyata namanya juga berasal dari bahasa Cina.
Penulis: Yurike Budiman
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tak hanya bangunan Masjid Jami Angke yang bernuansa Tionghoa, ternyata namanya juga berasal dari bahasa Cina.
"Masjid ini diberi nama Masjid Jami Angke karena ini mengenang para pejuang terdahulu yaitu Tubagus Angke. Sedangkan Angke ini berasal dari Bahasa Cina, 'Ang' artinya merah, 'Ke' berarti jalan," ujar Muhammad Habib, pengurus masjid Jami Angke saat ditemui Tribunnews.com di Jalan Pangeran Tubagus Angke gang 1 RT 01/ 05, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (7/6/2016).
Menurut informasi yang ia dapat secara turun temurun, dahulu kala transportasi masyarakat menggunakan jalur sungai.
"Jalan merah, itu dulu transportasi melewati sungai sedangkan di sungai itu banyak pejuang yang gugur hingga jasadnya mengambang dan darahnya mengalir sampai ke Muara Angke," tutur pengurus masjid ke-8 tersebut.
Ia mengatakan nama asli masjid tersebut memang Jami Angke, bukan Al-Anwar.
"Orang kenalnya Masjid Al-Anwar, padahal nama yang benar ya Masjid Jami Angke. Itu sudah sejak jaman dulu. Sedangkan ada perubahan Al-Anwar dari tahun 80-an," pungkasnya.
Masjid yang berdiri sejak 1751 ini berhadap-hadapan dengan makam keramat Pangeran Syarif Hamid Bin Sultan Syarif abd.Rahman Al-Qodrie, bersama para pejuang lain.