Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Masjid Al Mustofa di Bogor Peninggalan Abad ke-17, Dibangun Pejuang Banten

Masjid Al Mustofa dibangun Tubagus Mustofa Bakri pada 1728. Pendirinya adalah Tugabus Mustofa Bakri, penyebar agama Islam asal Banten.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Masjid Al Mustofa di Bogor Peninggalan Abad ke-17, Dibangun Pejuang Banten
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Masjid Al Mustofa yang berlokasi di Kelurahan Bantarjati Kaum, Bogor Utara, dibangun pada abad 17 oleh pejuang Islam asal Banten, Tubagus Mustofa. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Masjid Al Mustofa berdiri pada 1728 di Kota Bogor. Pendirinya adalah Tugabus Mustofa Bakri, penyebar agama Islam asal Banten.

"Masjid ini dibangun sekitar abad ke 17 oleh tokoh Islam asal Banten yang kemudian namanya dipakai untuk nama masjid," ujar Mukti Natsir, pengurus Masjid keturunan Tubagus Mustofa.

Masjid ini berada di pemukiman padat penduduk di Jalan Ciremai Ujung, Kampung Bantarjati Kaum, Kelurahan Bantarjati, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat.

Masjid ini berbentuk persegi panjang. Di depan bangunan terpampang sebuah kaligrafi huruf berwarna emas, kontras dengan latarnya berwarna hijau lumut.

Papan pengumuman yang terpacak di depan masjid menjelaskan Masjid Al-Mustofa termasuk cagar budaya.

Masjid ini hanya memiliki satu ruangan utama untuk salat berjamaah, dan satu ruangan untuk mengaji anak anak di sekitar masjid.

BERITA REKOMENDASI

Uniknya sumber air di masjid ini berasal dari mata air yang berada di dekat masjid. Meski musim kemarau, mata air di sini tidak pernah surut.

Bahkan saat jemaah akan berwudu di masjid ini, air yang keluar dari dalam keran di masjid ini akan terasa dingin dan menyegarkan.

"Alhamdulillah, subhanallah walau tidak memakai air PDAM atau sumur Bogor, air di masjid ini tidak pernah kekeringan, alhamdulillah kuasa Allah," ujar Mukti.

Ada beberapa tiang di dalam masjid ini yang berfungsi sebagai penopang atapnya.


Dahulu tiang tersebut menggunakan kayu jati, namun karena sudah termakan usia, digantikan beton semen.

Ada sembilan goresan di dekat mimbar. Goresan tersebut merupakan gambaran tokoh wali songo. Hawa di dalam masjid tetap sejuk meski tanpa alat pendingin udara.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas