Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Cara Rasulullah Menyambut Ramadan

Prof Dr Muslim Ibrahim, MA dalam tulisannya dimengisahkan tentang cara Rasulullah menyambut bulan suci Ramadhan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Cara Rasulullah Menyambut Ramadan
SERAMBINEWS.COM/SAIFUL BAHRI
Seratusan santri dari lembaga pendidikan islam di Masjid Agung Islamic Center Lhokseumawe bersama BNI Syariah Lhokseumawe menggelar pawai dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Selasa (23/5/2017) sore. 

Ceramah terkadang kita sekaliguskan dengan peringatan Israk Mikraj, Buru-at Nishfu Sya’ban dan menyambut Sayyidusysyuhur, penghulu semua bulan.

Lalu ada orang yang bertanya: “Apakah itu Lailatur Qadar, ya Rasulullah?

Beliau menjawab: Bukan. Tetapi itu adalah selayaknya seseorang yang bekerja diberikan upah apabila telah sempurna menyelesaikan pekerjaannya.” (HSR. Imam Ahmad, dari Abu Hurairah).

Dalam hadis lain, Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang dengan sengaja tidak berpuasa Ramadhan satu hari saja tanpa uzur syar’ie seperti sakit dan seterusnya, maka ia tidak akan dapat menggantinya walau ia berpuasa setahun penuh. Dalam riwayat lain, walaupun ia berpuasa seumur hidupya. (HSR. Imam Ahmad, Atturmudzi, Abu Daud dll dari Abu Hurairah).

Hadis tersebut mengisyaratkan betapa pentingnya puasa Ramadhan. Karena itu, kita perlu mempersiapkan jasmani dan rohani untuk ini.

Rasul sendiri melakukan demikian, seperti sering melakukan puasa Senin-Kamis, puasa hari-hari putih (13, 14, dan 15) tiap bulan, kecuali Bulan Syakban.

Sesuai kisah Aisyah ra: “Rasulullah banyak berpuasa (di bulan Syakban) sehingga kita mengatakan, beliau tidak pernah berbuka dan aku tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali puasa Ramadhan. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah banyak berpuasa (di luar Ramadhan) melebihi Syakban.” (HR. Bukhari-Muslim).

Berita Rekomendasi

Usamah bin Zaid juga menceritakan: Aku bertanya kepada Rasul, ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak melihatmu banyak berpuasa seperti di bulan Syakban? Beliau menjawab: Syakban adalah bulan yang suka dilupakan banyak orang, letaknya antara Rajab dan Ramadhan. Di bulan tersebut amal manusia diangkat (ke langit) oleh Allah Swt dan aku menyukai pada saat amal diangkat aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. An-Nasa’i).

"Mari kita mempersiapkan diri dengan, antara lain: Bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, seperti yang dilakukan, sesuai hadis Riwayat Ahmad; Merencanakan agenda kegiatan harian untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadhan; Mempelajari dan memahami fiqh Puasa Ramadhan; Meninggalkan dosa dan maksiat dan memperbanyak taubat sesuai firman Allah Swt," ucap Prof Dr Muslim Ibrahim, mengingatkan.

“Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.( QS. An-Nur:31).

Demikianlah Saudara, cara Rasulullah saw menyambut datangnya bulan Ramadhan sesuai dengan apa yang termaktub dalam kitab-kitab Hadis dan Kitab-kitab Sirah. Wallahu a’lamu bish-shawaab.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas