Masjid Tertua di Bogor Bukti Sejarah Penyebaran Agama Islam di Kota Hujan
Kawasan yang dulunya bernama Kampung Baru itu memiliki sejarah panjang tentang tokoh-tokoh penyebaran agama Islam di Kota Bogor.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWS.COM BOGOR - Di kawasan padat penduduk di Jalan Ciremai Ujung Kota Bogor rupanya menyimpan banyak cerita bersejarah.
Kawasan yang dulunya bernama Kampung Baru itu memiliki sejarah panjang tentang tokoh-tokoh penyebaran agama Islam di Kota Hujan.
Ada tiga tokoh agama yang dahulu tinggal di kawasan Bantasjati Kaum, dipimpin olehn Tubagus H. Mustofa Bakri mendirikan sebuah masjid pada 8 Februari 1307 Masehi atau 2 Ramadhan 728 Hijriah yang diberi nama Masjid Al-Muatofa.
Ketika itu Tubagus H. Mustofa dibantu tiga sahabatnya, yaitu Raden Dita Manggala (kemudian menjadi besannya),dan Chaidir, dan juga Kail / Kair yang juga ikut dalam menyebarkan agama Islam
"Jadi beliau beliau itu sebenarnya berbeda asalnya, yaitu dari Banten dan ada yang dari Cirebon, namun saat dalam perjalanan mereka bertemu hingga akhirnya singgah di Kampung Bantarjati Kaum yang dulunya bernama Kampung Baru," ujar Mukti Natsir ketua DKM Masjid Al-Mustofa.
Mukti menjelaskan bahwa saat menyebarkan agama Islam di kawasan tersebut Tubagus Al-Mustofa bersama tiga orang sahabatnya memiliki banyak murid .
Setelah mereka wafat, Para santri atau murid dari Tubagus Mustofa pun ikut dimakamkan di komplek makam sesepuh kampung bersama Raden Dita Manggala dan dua makam keturunan keluarga K.H.Tubagus Mustofa Bakri.
Sedangkan K.H.Tubagus Mustofa Bakri sendiri dimakamkan di Mekkah karena wafat ketika sedang berada di tanah suci.
"Nama Masjid Al-Mustofa diambil dari nama pendirinya, pendiri makam dan para santri beliau pun dimakamkan disini, namun Tubagus Al Mustofa dimakamkan di Mekkah," tuturnya.
Karena pendiri mesjid tersebut berasal dari kawasan Cirebon dan Banten, sering kali banyak warga yang datang untuk berziarah.
Mukti pun tidak mengetahui dari mana para peziarah tersebut mengetahui tentang masjid yang didirikan oleh penyebar agama Islam asal Banten dan Cirebon.
"Banyak orang dari luar kota atau luar daerah, yang sering dari Cirebon atau Banten, kadang saya juga enggak tau mereka tau ada makam pendiri masjid yang berasal dari Banten dan Cirebon disini," tuturnya.
Mukti menambahkan bahwq tujuan dari ziarah dan mengenang jasa para pejuang dan pahlawan yang menyebarkan agama Islam adalah agar setiap orang senantiasa untuk menjaga dan terus meningkatkan iman dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.