Pamer Jasa
Keikhlasan sangat penting, terlebih bagi seorang pemimpin. Konsep ikhlas tidak berarti kerja serampangan, melainkan justru kerja serius.
Editor: Y Gustaman
Kita memuji seseorang atas prestasinya namun tetap menyadari di atas semua itu sejatinya hanya Tuhan pemilik segala pujian. Alhamdulillahi robbil alamin. Segala pujian hanya milik Allah, pencipta dan pengendali jagad semesta ini.
Rasulullah Muhammad menyebut pengikutnya menggunakan sebutan sahabat. Begitu egaliter. Bahkan beliau berkata, "Inni la uridu minkum jazaan wa la syukura (Aku tidak meminta imbalan dan pujian apapun dalam melakukan ajakan kepada kalian semua menuju jalan yang benar)."
Coba buka Alqur'an (2:264), siapa yang bersedekah tetapi tidak tulus, ataupun berbuat kebaikan untuk mencari pujian orang lain, apa yang dilakukan sia-sia di hadapan Tuhan. Tak akan menyisakan kebaikan sedikitpun.
Jadi, keikhlasan sangat penting, terlebih bagi seorang pemimpin. Konsep ikhlas tidak berarti kerja serampangan, melainkan justru kerja serius baik lahir maupun batin.
Mereka yang bekerja tulus untuk rakyat, bangsa dan negaranya biasa disebut pahlawan atau pahalawan. Mereka sangat layak memperoleh pengakuan dan respek karena kebajikan luar biasa yang telah dilakukan.
Mereka yang akan memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Namun bisa saja baik pahlawan di mata manusia beda timbangannya dari pahlawan di mata Tuhan.
Tentang kerja keras dan ketulusan ini saya jadi ingat teman dari Bali bercerita. Dulu seorang pelukis Bali yang hebat, ketika melukis semata didorong sebagai persembahan pada Tuhan.
Oleh karena itu dia kerjakan sebaik dan seindah mungkin. Ia tidak mau menuliskan namanya dalam kanvas agar tidak diketahui orang siapa pelukisnya, sehingga tidak merusak ketulusan persembahannya pada Tuhan.