Hanya Tersisa Beberapa Hari Lagi, Inilah 5 Warisan Bulan Ramadan yang Harus Tetap Dijaga
Andaikata Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir bagi seorang muslim, tentu dia tidak akan membiarkan spirit keimanannya redup.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM - Ramadhan akan segera berakhir juga seiring dengan mulai berkurangnya jemaah di musholah, masjid dan majlis-majlis pengajian.
Setiap muslim di akhir Ramadhan hendaklah menjadi orang yang tinggi semangat juangnya kepada kebenaran, menguat keimanannya kepada Allah, meninggi rasa cinta dan kepeduliaanya kepada sesama, maksimal taqarrub dan ibadahnya, dan tersambungkan silaturahimnya dengan sesama.
Intinya, Ramadhan telah menebar kebaikan dan potensi keshalihan, yang dengan itu seseorang akan berhak dengan surga yang dijanjikan.
Keutamaan yang ada pada Ramadhan mengharuskan setiap muslim untuk selalu merindukan bertemu dengannya, dan kepergiannya menjadi kesedihan baginya.
Menurut Ibnu Rajab, para sahabat Nabi SAW apabila mereka bertemu dengan Ramadhan, mereka memohon agar ibadah yang telah ditunaikan di dalamnya diterima oleh Allah hingga enam bulan lamanya, dan enam bulan lagi lamanya mereka berdoa agar bisa dipertemukan Ramadhan berikutnya.
Namun bagaimana jika Ramadhan ini adalah Ramadhan yang terakhir bagi kita, kalau demikian marilah kita jaga kebaikan-kebaikan yang telah tercipta bersama Ramadhan tersebut.
Dengan begitu, kalau pun Ramadhan tahun depan kita tidak bertemu lagi, paling tidak Ramadhan tahun ini mampu mengantar kita kepada ketaqwaan dan husnul khatimah.
Ada pun beberapa warisan Ramadhan yang harus dijaga, yaitu:
1. Jagalah spirit keimanannya
Bulan Ramadhan dengan seluruh keutamaannya telah memberikan spirit keimanan bagi setiap muslim.
Atas dasar kekuatan imanlah ia mampu menahan lapar dan dahaganya saat berpuasa, dan atas dasar iman pula ia bertahan qiyam setiap malam, dan atas dasar iman pulalah ia mengeluarkan zakat fitrah dari hartanya di penghujung Ramadhan.
Andaikata Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir bagi seorang muslim, tentu dia tidak akan membiarkan spirit keimanannya redup, dengan spirit tersebut ia akan terus bermujahadah untuk menggapai taqwa.
Sebagaimana Firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Ali Imran : 102)
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 183)
2. Jagalah tradisi ubudiyahnya
Bulan Ramadhan adalah momentum menguatnya tradisi beribadah, bukan hanya menguat secara kuantitas tetapi juga kualitas.