Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Hanya Tersisa Beberapa Hari Lagi, Inilah 5 Warisan Bulan Ramadan yang Harus Tetap Dijaga

Andaikata Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir bagi seorang muslim, tentu dia tidak akan membiarkan spirit keimanannya redup.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Hanya Tersisa Beberapa Hari Lagi, Inilah 5 Warisan Bulan Ramadan yang Harus Tetap Dijaga
Istimewa
Ilustrasi salat tarawih 

TRIBUNNEWS.COM - Ramadhan akan segera berakhir juga seiring dengan mulai berkurangnya jemaah di musholah, masjid dan majlis-majlis pengajian.

Setiap muslim di akhir Ramadhan hendaklah menjadi orang yang tinggi semangat juangnya kepada kebenaran, menguat keimanannya kepada Allah, meninggi rasa cinta dan kepeduliaanya kepada sesama, maksimal taqarrub dan ibadahnya, dan tersambungkan silaturahimnya dengan sesama.

Intinya, Ramadhan telah menebar kebaikan dan potensi keshalihan, yang dengan itu seseorang akan berhak dengan surga yang dijanjikan.

Keutamaan yang ada pada Ramadhan mengharuskan setiap muslim untuk selalu merindukan bertemu dengannya, dan kepergiannya menjadi kesedihan baginya.

Menurut Ibnu Rajab, para sahabat Nabi SAW apabila mereka bertemu dengan Ramadhan, mereka memohon agar ibadah yang telah ditunaikan di dalamnya diterima oleh Allah hingga enam bulan lamanya, dan enam bulan lagi lamanya mereka berdoa agar bisa dipertemukan Ramadhan berikutnya.

Namun bagaimana jika Ramadhan ini adalah Ramadhan yang terakhir bagi kita, kalau demikian marilah kita jaga kebaikan-kebaikan yang telah tercipta bersama Ramadhan tersebut.

Dengan begitu, kalau pun Ramadhan tahun depan kita tidak bertemu lagi, paling tidak Ramadhan tahun ini mampu mengantar kita kepada ketaqwaan dan husnul khatimah.

Berita Rekomendasi

Ada pun beberapa warisan Ramadhan yang harus dijaga, yaitu:

1. Jagalah spirit keimanannya
Bulan Ramadhan dengan seluruh keutamaannya telah memberikan spirit keimanan bagi setiap muslim.

Atas dasar kekuatan imanlah ia mampu menahan lapar dan dahaganya saat berpuasa, dan atas dasar iman pula ia bertahan qiyam setiap malam, dan atas dasar iman pulalah ia mengeluarkan zakat fitrah dari hartanya di penghujung Ramadhan.

Andaikata Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir bagi seorang muslim, tentu dia tidak akan membiarkan spirit keimanannya redup, dengan spirit tersebut ia akan terus bermujahadah untuk menggapai taqwa.

Sebagaimana Firman Allah :
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Ali Imran : 102)

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (Al-Baqarah: 183)

2. Jagalah tradisi ubudiyahnya
Bulan Ramadhan adalah momentum menguatnya tradisi beribadah, bukan hanya menguat secara kuantitas tetapi juga kualitas.

Tradisi ubudiyah tidak hanya menguat di siang hari, tapi juga di malam hari. Intensitas ibadah semakin diperintahkan dipacu dengan mencari malam lailatul qadar.

Nabi SAW bersabda:
“Carilah Lailatul Qadar pada malam yang ganjil dalam sepuluh malam yang akhir dari Ramadhan”. (HR. Bukhari)

Dalam mencari lailatul qadar, tidak ada yang lebih kuat dipacu selain ibadah-ibadahnya, baik itu ibadah qalbiyah (ibadah hati), jasadiyah (ibadah fisik) atau pun ibadah maliyah (ibadah harus).

Tradisi menguatnya ibadah di bulan Ramadhan ini harus bisa ditransfer ke bulan-bulan lainnya sesudah bulan Ramadhan.

3. Rawatlah benteng-bentengnya
Amalan ibadah yang paling utama di bulan Ramadhan adalah ibadah puasa. Ia adalah benteng bagi setiap muslim, benteng dari syahwat dan benteng dari api neraka.

Nabi bersabda :
“Puasa adalah tameng yang dijadikan tempat perlindungan seorang hamba dari neraka. Puasa itu untuk-Ku dan Saya sendiri yang memberinya pahala” (HR. Ahmad)

Hadis tersebut menegaskan bahwa puasa adalah benteng pertahanan yang kuat bagi seorang muslim dari buruknya pengaruh syahwat perut dan kelamin.

Nabi SAW bersabda: “Sungguh yang sangat aku takutkan dari kalian adalah syahwat keji dari perut, dan kemaluan kalian, serta hawa nafsu yang menyesatkan.”

Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah SAW pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, maka beliau pun menjawab: “Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” Dan beliau juga ditanya tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka, maka beliau menjawab: “Mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi)

4. Jagalah kemesraan dengan Alquran

Nabi SAW bersabda: “Bacalah Alquran karena ia datang pada hari kiamat memberi syafaat kepada pemiliknya. Bacalah zahrawain; Al Baqarah dan Ali ‘Imran, karena keduanya datang pada hari kiamat seolah-olah naungan, seolah-olah awan atau seolah-olah dua kelompok burung berbaris berhujjah membela para pemiliknya. Bacalah surat Al Baqarah karena mengambilnya berkah, meninggalkannya kerugian dan tidak bisa dikalahkan oleh tukang-tukang sihir.” (HR. Ahmad)

Ramadhan telah berperan menjaga hubungan baik kita dengan Alquran dengan membacanya, mentadabburinya, serta mengamalkannya.

Semua ini adalah pola kemesraan hubungan dengan Alquran yang harus terus dijaga agar ia juga menjaga kita dunia dan akhirat.

5. Peliharalah atmosfir keagamaannya

Sekali dalam setahun Allah datangkan dalam kehidupan orang-orang beriman momentum yang begitu kuat atmosfir keagamaannya, itulah bulan Ramadhan.

Pada momentum ini pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu. Padanya semua kebaikan dilipatgandakan pahalanya.

Dan di dalamnya ada satu malam yang lebih mulia dari seribu bulan.

Bulan yang telah menghadirkan atmosfir keagamaan ini telah pergi, tapi kepergiannya tidak boleh menjadikan atmosfir keagamaan yang telah didatangkannya juga harus pergi.

Kita wajib menjaga atmosfir keagamaan tersebut dalam kehidupan kita sesudah Ramadhan ini hingga nanti Allah menetapkan ajal kita.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas