Cerita Gunung Tambora Menjadi Nama Masjid dan Kecamatan di Jakarta Barat
Masjid Jami Tambora ini dibangun oleh Kiai Haji Moestoyib dan Ki Daeng beserta ulama lainnya yang berasal dari Makasar, Sulawesi Selatan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
"Jadi para ulama ini awalnya datang ke Jakarta karena diasingkan dan harus menjalani hukuman kerja paksa oleh penjajah," kata Zainal.
Namun setelah hukuman itu berakhir, keduanya tak pulang ke Sumbawa, melainkan menetap di kampung Angke Duri dan berkenalan dengan ulama setempat.
"Dari sanalah muncul ide untuk membangun sebuah masjid di kampung Angke Duri yang kini merupakan wilayah Tambora ini," jelas Zainal.
Awal berdirinya masjid, seluruh kegiatan masjid dipimpin oleh KH Moestodjib sampai beliau wafat pada 1836.
Selepas wafatnya KH Moestodjib, kepemimpinan masjid ini beralih ke Imam Saiddin yang juga mengemban amanah itu sampai dirinya wafat.
Setelah Imam Saiddin wafat, masjid pun beberapa kali mengalami pergantian pimpinan.
Hingga akhirnya pada 1950, pimpinan masjid ini dipegang oleh Madsupi dan kawan-kawannya yang merupakan warga asli Tambota.
Dan pada 1959 resmi didirikan Yayasan Masjid Jami Tambora untuk mengurus serta merawat masjid ini sampai saat ini.
Penulis: Elga Hikari Putra
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Siapa Sangka Masjid Ini Jadi Asal Usul Nama 'Tambora' di Jakarta Barat, Begini Kisahnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.