Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Mutiara Ramadan: Membincang Ikhlas

Seseorang akan merasa bermakna hidup dan aktivitasnya kalau memiliki niat dan pandangan hidup mulia.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mutiara Ramadan: Membincang Ikhlas
projecthelpinghands.org
Berkah dari berbagi. 

Kecuali mereka yang benar-benar menghayati kemuliaan dan kebahagiaan itu justru terletak dalam mencintai dan memberi, bukannya meminta dan mengambil, sebagai rasa syukur pada Sang pemberi hidup.

Jadi, berbahagialah mereka yang berhasil mempertemukan: bekerja, bermain, beramal saleh, bermasyarakat dan mensyukuri hidup secara penuh keikhlasan.

Baca: Mantan Pengacara Setya Novanto Terdiam Dituntut 12 Tahun Penjara

Mengapa ikhlas? Karena ikhlas adalah ruh kehidupan dan sumber kebahagiaan.

Ikhlas hanya bisa keluar dari pribadi yang bekerja dengan semangat memberi dan melayani, bukan mengejar upah dan tepuk tangan.

Orang yang bekerja semata mengejar upah, durasi kesenangannya hanya sesaat, yaitu ketika menerima uang.

Begitu uang dibelanjakan dan habis dibagi, kesenangan menghilang. Ada nasihat klasik, ikhlas itu ibarat burung yang bernyanyi.

Dia menyanyi karena bisanya dan hobinya menyanyi, tidak mengharapkan pujian dan tepuk tangan dari pendengarnya.

BERITA REKOMENDASI

Ada lagi yang mengibaratkan melayani dan menolong orang secara ikhlas itu bagaikan orang membuang hajat.

Dia merasa lega dan bahagia setelah mengeluarkan dan tak ingin mengingat-ingat kembali.

Bukan Meminta
Bekerja keras tanpa disertai tindakan cerdas dan ikhlas ujungnya hanya kekecewaan.

Di dalam melayani dan memberi, seseorang merasa bangga pada dirinya karena hidupnya merasa bermakna dan membawa manfaat bagi orang lain.

Dengan memberi, seseorang merasa kaya. Oleh karena itu agama banyak mengajarkan memberi bukannya meminta dan menerima.

Orang yang sibuk bekerja jika tidak ikhlas dan tidak tahu untuk apa dan siapa yang dia lakukan, mudah menimbulkan rasa lelah.


Jadi, agar pekerjaan dapat dilakukan dengan baik dan sempurna serta melegakan hati, mesti didasari pemahaman, ketrampilan, dan keikhlasan.

Perbuatan dan ucapan yang keluar dari hati yang ikhlas juga akan dirasakan oleh orang-orang yang berada di sekelilingnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas