Kisah Berdirinya Masjid Jami Al-Istiqomah Mirip Cerita Tangkuban Perahu
Meski konstruksi bangunan tak tampak istimewa, Masjid Al-Istiqomah di Jalan Raya Sawangan, Mampang, Depok, ini menyimpan banyak kisah.
Editor: Anita K Wardhani
"Ini salah satu masjid tertua, jadi jemaah dari berbagai kampung seperti Kupu, Parung Bingung, Rawa Denok, Krukut Karena memang pada saat itu jarang sekali Masjid. Orang-orang dari luar kampung juga menuntut ilmu agama Islam di sini. Karena visi dari orangtua kami sebagai tempat syiar agama," tutur Suganda.
Selama satu abad lebih berdiri, Suganda mengatakan Masjid Jami Al-Istiqomah baru dua kali direnovasi.
Renovasi pertama sekira pada 1970 sedangkan renovasi kedua sepuluh tahun berikutnya.
Ketika renovasi besar pertama, penduduk di kawasan Mampang mulai bertambah.
"Waktu didirikan bangunan masjid ini sangat sederhana, ini sudah dua kali direnovasi kalau tidak salah. Saat didirikan tempat wudunya masih pakai sumur timba. Karena perkembangan zaman dan karena jemaah semakin banyak, bangunan direnovasi. Ada perluasan bangunan," katanya.
Lonjakan penduduk di Kelurahan Mampang usai renovasi pertama dilakukan dibarengi dengan meningkatnya jemaah Masjid Jami Al-Istiqomah.
Guna menampung jemaah, renovasi besar kedua dilakukan dengan cara menguruk kali di depan Masjid yang menjadi satu tempat mengambil wudu dan meningkat bangunan.
"Setelah diperluas tetap masih belum tertampung karena pertambahan penduduk pesat. Di renovasi kedua, Masjid kami tingkat. Ini bangunnya sudah berubah total," papar Suganda.
TribunJakarta.com, Bima Putra