Dahsyatnya Khasiat Madu Disebut di Al Quran, Yuk Tiru Cara Rasul Mengonsumsinya untuk Kesehatan
Sejak zaman Rasulullah SAW, madu diakui punya segudang manfaat untuk tubuh. Bagaimana cara Rasul mengonsumsinya?
Penulis: Anita K Wardhani
Nabi berkata: ‘Minumkan ia madu.’
Orang itu datang lagi pada kali yang ketiga,
Nabi tetap berkata: ‘Minumkan ia madu.’ Setelah itu, orang itu datang lagi dan menyatakan: ‘Aku telah melakukannya (namun belum sembuh juga malah bertambah mencret).’
Nabi bersabda: ‘Allah Maha Benar dan perut saudaramu itu dusta. Minumkan lagi madu.’
Orang itu meminumkannya lagi, maka saudaranya pun sembuh.”
Cara Nabi Mengkonsumsi Madu
Begitu dahsyatnya khasiat madu, dalam kehidupan sehari-hari, menurut dr Brilianto M Soenarwo, penulis buku ‘Sehat ala Rosul’, ketika bangun tidur, Nabi selalu mengambil madu.
“Cara Rasul minum madu mungkin berbeda dengan kita, kebanyakan kita mungkin minum madu yang sudah dicairkan dengan air,” ujarnya seperti dikutip dari GanaIslamika dengan judul Manfaat Madu di Dalam Al-Quran
Praktisi kesehatan yang akrab disapa dokter Toni itu menjelaskan bahwa Nabi mengambil madu lalu mengulum di mulutnya hingga lumer ketika bercampur dengan air liur.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa madu yang mengandung fruktosa lebih baik dicampur dengan air liur agar mudah larut dan dicerna oleh lambung.
Kebiasaan Nabi mengkonsumsi madu di pagi hari ternyata berkaitan dengan soal pencernaan, yakni mencegah penyakit maag.
“Pada pagi hari perut kosong karena Nabi makan malam ringan sekitar jam delapan malam. Madu dapat melapisi dinding lambung sehingga Nabi tidak terkena maag,” ujar dokter Toni.
Nabi biasanya makan malam dengan porsi yang sedikit, untuk porsi makan yang lebih banyak Nabi biasa melakukannya ketika makan siang.
Larangan Medis
Meskipun Al-Quran dan Hadist menganjurkan madu untuk penyembuhan dan kesehatan, namun secara medis terdapat beberapa pengecualian untuk kondisi tertentu.