Besok Sudah Ada yang Tarawih, Masih Ingat Niatnya? Yuk Dihafal Lagi Doa-doa Selama Ramadan
Umat Islam diseluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadhan yang tinggal hitungan hari lagi. Bahkan, sudah ada yang mulai salat tarawih Minggu (5/5/
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM- Umat Islam diseluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadhan yang tinggal hitungan hari lagi. Bahkan, sudah ada yang mulai salat tarawih Minggu (5/5/2019).
Puasa adalah bulan penuh rahmat yang pahalanya sayang untuk dilewatkan.
Nah, kamu masih ingat kan doa-doa yang dibaca selama bulan Ramadan
Seperti dikabarkan, organisasi Islam Muhammadiyah telah menetapkan jadwal puasa 2019/1440 H.
Berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Muhammadiyah, 1 Ramadhan akan jatuh pada Senin, 6 Mei 2019.
Ini artinya besok malam umat muslim sudah ada yang menjalankan ibadah tarawih.
Dikutip dari Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2019 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1440 Hijriah, ijtimak jelang Ramadhan 1440 terjadi pada Minggu (5/5/2019) pukul 05.48.25 WIB.
Baca: Ada Hikmah di Balik Larangan Berpuasa untuk Perempuan Haid, Ini Kajian Medis dan Panduan Ibadahnya
Sementara itu, tinggi bulan pada saat terbenam matahari di Yogyakarta menunjukkan hilal sudah wujud.
Melalui maklumat tersebut, Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 syawal atau Hari Raya Idul Fitri.
Ijtimak jelang Syawal 1440 H terjadi pada hari Senin (3/6/2019) pukul 17:04:46 WIB.
Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta artinya hilal belum wujud.
1 Syawal kemudian ditetapkan jatuh pada Rabu (5/6/2019).
Berbeda dengan Muhammadiyah, Kementerian Agama akan menggelar sidang sibat atau sidang penetapan awal Ramadhan 1440 H pada Minggu (5/5/2019).
Baca: Tentukan Awal Puasa Melalui Sidang Isbat Hanya di Indonesia? Ini Sejarah dan Lokasi Rukyatul Hilal
Sidang Isbat akan digelar di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jakarta Pusat.
“Isbat awal Ramadan dilaksanakan 5 Mei, bertepatan 29 Sya’ban 1440 H,” kata Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin, di Jakarta, Jumat (26/04) dikutip dari laman resmi kemenag.go.id.
Sidang ini akan dihadiri oleh Duta Besar negara-negara sahabat, Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.
Menurut Amin, sidang ino menjadi wujud kebersamaan Kemenag dan ormas Islam serta instansi terkait dalam pengambilan keputusan bersama.
"Sidang isbat merupakan wujud kebersamaan Kementerian Agama selaku Pemerintah dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama," ujarnya.
Baca: PUASA SEHAT- Segarkan Nafas, Hilangkan Bau Mulut, Periksa Gigi Anda Pastikan Tak Ada yang Berlubang
Sidang isbat akan dimulai pada pukul 16.00 WIB diawali dengan pemaparan Tim Falakiyah Kementerian Agama mengenai posiis hilal menjelang awal Ramadhan 1440 H.
Sementara itu proses sidang isbat akan digelar selepas shalat Maghrib setelah adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantauan.
"Hasil Rukyatul Hilal dan Data Hisab Posisi Hilal awal Ramadan 1440H akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk kemudian diambil keputusan penentuan awal Ramadan 1440H," terang Muhammadiyah Amin.
Nah, yang masih lupa-lupa ingat doa-doa selama puasa
Dalam artikel ini terdapat bacaan niat puasa, doa buka puasa, niat salat sunat tarawih, dan niat salat sunat witir.
Amal ibadah, terutama saat puasa Ramadan, tentu harus diawali dengan niat yang baik dan niat ini tentu muncul dari hati.
Namun demikian, ada sebagian dari kita yang berkeyakinan bahwa niat perlu dilafalkan.
Bulan Ramadan tentu menjadi ajang bagi semua untuk memperbanyak amal ibadah.
Baca: TRIK MEMILIH MAKANAN untuk Sahur dan Berbuka Agar Tubuh Tetap Bugar Selama Puasa
1. Bacaan Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala.
2. Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya: Ya Allah keranaMu aku berpuasa, denganMu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.
3. Niat salat tarawih sebagai imam
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI IMAAMAN LILLAAHI TA'ALAA
Niat salat sunah tarawih sendirian
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
USHOLLII SUNNATAT-TARAAWIIHI ROK'ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI LILLAAHI TA'ALAA
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala
4. Niat salat tarawih sebagai ma'mum
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
Usholli Sunnatat-taraawiihi rok'ataini mustaqbilal qiblati ma'muuman lillaahi ta'alaa
Artinya: Saya niat salat sunah tarawih dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Niat Shalat Sunnah Witir 3 Raka'at
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAL WITRI TSALAATSA RAKA'AATIN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Niat salat witir 1 raka'at
اُصَلِّى سُنًّةَ الْوِتْرِرَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى
USHOLLI SUNNATAL WITRI RAK'ATAN MUSTAQBILAL QIBLATI ADAA'AN MA'MUUMAN LILLAAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat salat witir satu rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala
Apakah Niat Puasa Bisa Dibaca Sekaligus Awal Ramadan untuk Sebulan Penuh?
Puasa hukumnya wajib dilakukan bagi seluruh umat Islam.
Ada orang mengatakan bahwa niat puasa Ramadan bisa dilakukan sekaligus di awal Ramadan.
Dengan niat sebulan penuh itu, ia mungkin berharap tidak perlu berniat setiap malam sebelum puasa di keesokan siangnya.
Dilansir dari TribunJogja, perihal ini Syekh Taqiyyuddin Abu Bakar bin Muhammad Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar menerangkan sebagai berikut.
ولا يصح الصوم إلا بالنية للخبر. ومحلها القلب, ولايشترط النطق بها بلا خلاف, وتجب النية لكل ليلة لان كل يوم عبادة مستقلة , ألا ترى أنه لا يفسد بقية الأيام بفساد يوم منه. فلو نوى الشهر كله, صح له اليوم الأول على المذهب.
Artinya: “Puasa tidak sah tanpa niat. Keharusan niat didasarkan pada hadis. Tempat niat itu di hati. Karenanya, niat tidak disyaratkan secara lisan. Ketentuan ini disepakati bulat ulama tanpa perbedaan pendapat.
Niat puasa wajib dipasang setiap malam. Karena, puasa dari hari ke hari sepanjang Ramadan merupakan ibadah terpisah.
Coba perhatikan, bukankan puasa Ramadan sebulan tidak menjadi rusak hanya karena batal sehari?
Kalau ada seseorang memasang niat puasa sebulan penuh di awal Ramadan, maka puasanya hanya sah di hari pertama.
Demikian pendapat madzhab ini (Madzhab Syafi’i),” (Lihat Taqiyuddin Abu Bakar Al-Hishni, Kifayatul Akhyar).
Adapun niat puasa sekaligus sebulan penuh adalah pandangan dari Madzhab Hanafi.
Menurut Madzhab Hanafi, puasa seseorang dengan niat sebulan penuh di awal Ramadan dinilai sah meskipun ia tidak menetapkan niat puasa setiap malam.
Kendati demikian, mereka juga tetap menganjurkan orang yang telah melakukan niat puasa wajib sebulan penuh di awal Ramadan untuk mengulang niat puasa di setiap malam Ramadan.
Karenanya, melihat keistimewaan puasa Ramadan itu, seseorang wajib memasang niat setiap malam.
Untuk menghindari lupa niat, ada baiknya seseorang mengikuti tarawih berjamaah, dan mengucapkan niat usai salat Isya, atau tarawih.
(Tribunnews.com/Rina Ayu/TribunWow)