Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Mengenal Syekh Ahmad Maeno, Mualaf yang Jadi Imam di Jepang, Dakwahnya Melalui Musik Memukau

Syekh Ahmad MaenoImam di Jepang, dia telah memeluk Islam dari sejak usia 18 tahun, pada tahun 1994. Dakwahnya melalui nasyid memukau.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Mengenal Syekh Ahmad Maeno, Mualaf yang Jadi Imam di Jepang, Dakwahnya Melalui Musik Memukau
GanaIslamika
Syekh Ahmad Maeno adalah salah seorang Imam di Jepang, dia telah memeluk Islam dari sejak usia 18 tahun, pada tahun 1994 

TRIBUNNEWS.COM - Syekh Ahmad Maeno adalah salah seorang Imam di Jepang, dia telah memeluk Islam dari sejak usia 18 tahun, pada tahun 1994. Dakwahnya melalui nasyid cukup memukau.

Bagaimana kisah Syekh Ahmad Maeno memilih menjadi seorang mualaf dan menjadikan Islam sebagai tuntunan hidupnya di dunia?

Dikutip dari tulisan di Gana Islamika berjudul Syekh Ahmad Maeno (1): Mualaf Jepang yang Menjadi Imam

Baca: Kisah Muslim di Korea, Geliat Dakwah Muda Nan Cantik Dari Negeri Ginseng, Tampil Modis Saat Ceramah

Setelah lulus dari Universitas Osaka, Fakultas Studi Asing, jurusan bahasa Arab, dan bekerja di perusahaan Jepang di Osaka dan di Masjid Nagoya, dia kemudian memulai perjalanannya untuk mendalami agama Islam di Suriah.

Syekh Maeno sekarang tinggal di negara asalnya di Jepang, mendakwahkan agama Islam.

Ia memulai perjalanannya mencari kebenaran dari sejak umur 14, menurutnya Islam adalah hal yang paling-paling terakhir yang akan datang ke pikirannya, bahwa itu adalah agama yang benar.

Dia memiliki banyak pertanyaan terkait “dari mana saya datang, ke mana saya akan pergi, dan untuk apa saya hidup?”

Berita Rekomendasi

Menurut Syekh Maeno –setelah dia masuk Islam – pertanyaan-pertanyaan itu muncul karena berkah yang diberikan oleh Allah SWT, yaitu fitrah. Fitrah untuk mencari tahu hakikat tentang diri seseorang.


Sampai suatu saat pada usia 17, Maeno menjadi salah satu peserta pertukaran pelajar ke Melbourne, Australia, di mana dia tinggal setahun di sana.

Di sana dia bertemu dengan salah satu keluarga Muslim untuk pertama kalinya.

Baca: Jadwal Sidang Isbat dan Live Streaming Penentuan 1 Ramadhan 1440 H/2019 di 3 TV Nasional

Mereka memperlakukannya dengan sangat santun, baik, dan murah hati. Syekh Maeno muda menilai bahwa merekalah orang-orang Islam yang sesungguhnya, yang perilakunya sangat indah dan mengagumkan.

Saat itulah secara perlahan pandangannya yang negatif tentang Islam mulai berubah, dan hatinya mencair.

Namun pada saat itu Maeno belum memutuskan untuk masuk Islam, dia kembali ke Jepang.

Baca: Dahsyatnya Khasiat Madu Disebut di Al Quran, Yuk Tiru Cara Rasul Mengonsumsinya untuk Kesehatan

Suatu saat, Maeno kembali lagi ke Australia untuk berkunjung kepada keluarga tersebut. Sang Ayah – kepala keluarga tersebut – memberinya hadiah terjemahan al-Quran berbahasa Inggris.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas