Hari Ini Puasa Pertama, Yuk Dibaca Lagi Doa 10 Hari Pertama Ramadhan 1440 H/2019
Selain niat puasa, doa buka puasa dan sholat sunnah tarawih, witir, ingat pula bacaan doa 10 hari pertama Ramadhan 1440 H/2019.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM- Umat muslim telah memasuki 1 Ramadhan 1440 H/2019.
Di Indonesia, 1 Ramadan ditetapkan setelah sidang isbat dan rukyatul hilal pada Minggu (5/5/2019).
Senin (6/5/2019) hari ini hari pertama umat muslim menjalankan ibadah puasa 1 Ramadhan 1440 H .
Tent, sebagai muslim sangat diajurkan memperbanyak amalan di bulan suci Ramadan.
Selain niat puasa, doa buka puasa dan sholat sunnah tarawih, witir, ingat pula bacaan doa 10 hari pertama Ramadhan 1440 H/2019.
Berikut bacaan doa di 10 hari pertama Ramadhan dalam bahasa Arab dan artinya di akhir artikel.
Banyak jalan untuk menggapai surga. Beberapa di antaranya seperti sabda Nabi Muhammad SAW, “Surga merindukan empat orang : pembaca Alquran, orang yang mengekang lisannya, orang yang gemar memberi makan orang yang lapar, dan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.”
Mengisi bulan Ramadhan, selain banyak baca Alquran, dapat pula dengan membaca doa yang bisa dibaca tiap hari dari hari pertama bulan puasa atau Bulan Ramadhan hingga hari ke 10, berikutnya dari hari ke 11 hingga 20, hari 21 hingga akhir Ramadhan.
Dikutip Banjarmasinpost.co.id dari situs nu.or.id edisi 14 Juni 2017, Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LD PBNU) KH Maman Imanul Haq menjelaskan tiga fase yang ada di bulan Ramadhan.
Fase pertama disebut rahmat. Menurutnya, pada fase 10 hari pertama bulan Ramadhan ini, Allah menunjukkan bulan kasih sayang, bulan kedermawanan.
"Allah memberikan banyak kemudahan kepada kita untuk di bulan ini, memberikan kepedulian terhadap sesama," kata Kiai Maman pada acara Buka Bersama dan Santunan Anak Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa di Pesantren Sholawat Darut Taubah, Jakarta Pusat, Rabu (14 /6).
Kiai Maman mengingatkan bahwa, penerapan rahmat dalam hal dakwah juga perlu dilakukan. "Bahwa dakwah itu mengajak bukan mengejek, bahwa dakwah itu merangkul bukan memukul,bahwa dakwah itu harus ramah bukan marah, karena dakwah itu dakwah kasih sayang," terangnya.
Jemaah antre mengambil sajian menu kambing untuk berbuka puasa di Masjidil Haram, Makkah, Ramadhan 1439 H.
Jemaah antre mengambil sajian menu kambing untuk berbuka puasa di Masjidil Haram, Makkah, Ramadhan 1439 H. (Istimewa)
Baca: Ada Hikmah di Balik Larangan Berpuasa untuk Perempuan Haid, Ini Kajian Medis dan Panduan Ibadahnya
Fase kedua, maghfirah (ampunan).
Allah itu maha pengampun, maha menerima taubat. Oleh karenanya, ia meminta kepada hadirin untuk rajin berzikir dan meminta ampun kepada Allah. Syarat tobat sendiri, menurut Kiai Maman, terdiri atas tiga; ilmu, berzikir kepada Allah, dan menyesal.