Ibadah Sahabat Nabi di Bulan Ramadan, Ada Ulama Berusia 130 Tahun Sanggup Baca 40 Ayat Satu Rakaat
Ada yang mencapai usia 130 tahun namun membaca 40 ayat dalam satu rakaat salat pada bulan Ramadan.
Penulis: Anita K Wardhani
Di saat umat terkini mempersiapkan berbuka dengan beragam makanan, mulai makanan pembuka hingga makanan penutup. Dari tulisan Gana Islamika Kelebihan Ibadah para Sahabat Nabi dan Ulama Salaf
Nabi Saw merelakan satu-satunya gelas susunya untuk diminum orang lain lalu beliau hanya minum seteguk air untuk berbuka.
10 Malam Terakhir Semakin Perbanyak Doa
Bulan Ramadan juga melatih kita untuk menahan diri dari berbicara yang tidak penting.
Bulan Ramadan tidak dibisingkan dengan acara-acara hura-hura di layar kaca dari mulai melek mata hingga menjelang berbuka.
Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan yang sia-sia dan melakukannya, maka Allah tidak lagi memerlukan puasanya atas makanan dan minuman.” (HR. Bukhari)
Sayidina Umar bin Khattab r.a berkata, “Puasa bukan saja menahan diri dari makanan dan minuman, namun juga menahan diri dari berdusta, kebatilan, senda gurau dan sumpah palsu.”
Sayidina Ali bin Abi Thalib r.a juga berkata, “Sesungguhnya puasa bukan saja menahan diri dari makanan dan minuman, namun juga menahan diri dari dusta, kebatilan dan senda gurau.”
Jabir bin Abdullah r.a berkata, “Jika engkau berpuasa, maka puasailah pendengaranmu, penglihatanmu, dan lisanmu dari bohong dan perbuatan dosa. Jauhilah berbuat jahat kepada pembantumu. Jadikanlah diri kalian sebagai orang yang sabar dan tenang dalam puasa kalian. Jangan jadikan hari berbuka dan hari puasamu sama saja.”
Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, kita disibukkan dengan persiapan hari raya dengan sesuatu yang belum tentu dibutuhkan.
Kita masih punya baju bagus, namun membeli baju baru sehingga tradisi belanja mengalahkan ibadah kita.
Mihrab ibadah kita pun dibiarkan sepi dari bacaan Alquran dan kosong melompong, padahal Rasulullah Saw telah mencontohkan kepada kita.
Siti Aisyah r.a berkata, “Rasulullah Saw ketika memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadan selalu menghidupkan malam-malamnya dengan ibadah. Beliau membangunkan keluarganya, bersungguh-sungguh dan mengencangkan ikat pinggangnya.”
Pada sepuluh hari terakhir ini juga dianjurkan memperbanyak doa kepada Allah SWT agar kita dibebaskan dari siksa neraka.
Semoga hari-hari terakhir yang tersisa dapat lebih baik dari hari sebelumnya dan menjadi titik tolak menuju bulan-bulan setelah hari raya. (Tom)
Tulisan disarikan dari Gana Islamika dengan judul Kelebihan Ibadah para Sahabat Nabi dan Ulama Salaf