Kolak Pertama Kali Dikenalkan sebagai Takjil oleh Para Wali, Isinya Sarat Makna Mendalam
Rasanya yang manis dan berisi beraneka macam ini membuat kolak semakin digemari banyak orang.Kolak memiliki filosofi atau makna yang sangat mendalam.
Editor: Anita K Wardhani
Para Wali menginginkan agar manusia senantiasa mengingat bahwa hidup hanyalah sementara.
Pada akhirnya hidup kita akan sama seperti ubi tersebut yang terpendam di dalam tanah.
Selain itu, para Wali menganjurkan adanya pertaubatan di setiap sendok kolak yang kita makan.
Pasalnya, kematian mungkin saja akan datang semudah kita menyantapnya.
4. Mengajarkan untuk Tidak berbuat Dosa
Isian lain di dalam kolak selain ubi adalah pisang.
Dari berbagai macam pisang, pisang kepok-lah yang dinilai paling cocok untuk dibuat kolak.
Nama kepok dari pisang kepok ini dalam bahasa Jawa berarti kapok atau menyesal.
Para Wali ingin mengajak manusia agar selalu menyesal atau jera untuk berbuat dosa.
Sehingga setiap kita menikmati menu kolak, kita harus ingat dan berkomitmen untuk tidak mengulang lagi dosa yang telah diperbuat.
5. Mengajarkan untuk Meminta Maaf
Bahan yang tak terlupakan dalam membuat kolak adalah perasan kelapa atau santan.
Santan dalam bahasa jawa disebut santen yang merupakan kependekan dari 'pangapunten atau maaf.
Sekarang sudah tahu kan filosofi atau makna dari sebuah kolak yang hari-hari ini sering kamu santap.
Indah sekali bukan maknanya?
(TribunStyle/Octavia Monalisa)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Bukan Hanya Sekedar Takjil Buka Puasa, Inilah 5 Makna Mendalam Kolak yang Jarang Diketahui, https://style.tribunnews.com/2019/05/09/bukan-hanya-sekedar-takjil-buka-puasa-inilah-5-makna-mendalam-kolak-yang-jarang-diketahui?page=all