Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kekecewaan Muslim Amerika Terhadap Kabinet Pro-Israel Trump

Kekecewaan mendalam muncul di kalangan Muslim AS atas pilihan kabinet Trump.

Penulis: Tiara Shelavie
zoom-in Kekecewaan Muslim Amerika Terhadap Kabinet Pro-Israel Trump
AFP/JIM WATSON
Mantan Presiden AS dan kandidat presiden dari Partai Republik Donald Trump berbicara selama acara malam pemilihan di West Palm Beach Convention Center di West Palm Beach, Florida, pada tanggal 6 November 2024. - Mantan presiden dari Partai Republik Donald Trump hampir menduduki masa jabatan baru di Gedung Putih pada awal tanggal 6 November 2024, hanya membutuhkan beberapa suara elektoral untuk mengalahkan Wakil Presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris. (Photo by Jim WATSON / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Para pemimpin Muslim di Amerika Serikat yang mendukung Donald Trump dalam Pemilihan Presiden 2024 menyatakan kekecewaan mendalam terhadap pilihan Kabinetnya yang dipenuhi tokoh pro-Israel.

Mengutip Reuters, dukungan Muslim Amerika terhadap Trump muncul karena ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintahan Joe Biden, terutama dalam menangani konflik di Gaza.

Salah satu tokoh pro-Israel yang dipilih Trump adalah Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri.

Rubio sebelumnya menegaskan bahwa ia tidak akan mendukung gencatan senjata di Gaza dan berpendapat bahwa Israel harus menghancurkan setiap elemen Hamas.

Selain itu, Trump juga menunjuk Mike Huckabee sebagai Duta Besar AS untuk Israel, yang dikenal pro-Israel dan skeptis terhadap solusi dua negara.

Harapan dan Kekecewaan Komunitas Muslim

Rexhinaldo Nazarko, Direktur Eksekutif Jaringan Keterlibatan dan Pemberdayaan Muslim Amerika (AMEEN), mengungkapkan harapan komunitas Muslim agar Trump memilih pejabat Kabinet yang mendukung perdamaian.

"Kami sangat kecewa. Tampaknya pemerintahan ini telah diisi sepenuhnya oleh kaum neokonservatif," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Hassan Abdel Salam, mantan profesor di University of Minnesota, menyatakan bahwa rencana perekrutan Trump tidak mengejutkan, tetapi lebih ekstrem dari yang diperkirakan.

"Sepertinya dia sedang melakukan Zionisme berlebihan," katanya.

Beberapa pendukung Trump yang beragama Muslim berharap Richard Grenell, mantan penjabat Direktur Intelijen Nasional, akan berperan penting dalam mendekati komunitas Muslim dan Arab Amerika.

Grenell sebelumnya diperkenalkan sebagai calon Menteri Luar Negeri.

Baca juga: Zelensky Optimis Perang Ukraina-Rusia Bisa Berakhir Lebih Cepat saat Trump Pimpin AS

Pandangan Berbeda

Sementara itu, Rola Makki, Wakil Ketua Muslim untuk Penjangkauan Partai Republik Michigan, membela keputusan Trump.

"Saya sudah menduga bahwa tidak semua orang akan senang dengan setiap pengangkatan yang dilakukan Trump, tetapi yang terpenting adalah hasilnya," ungkapnya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas