Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Ramadan

Perbedaan Jumlah Rakaat Tarawih, Representasi dari Keragaman di Indonesia

Perbedaan jumlah rakaat merupakan representasi keragaman di Indonesia, bahwa masyarakat dapat bersikap luwes tanpa menyalahkan golongan yang berbeda.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Perbedaan Jumlah Rakaat Tarawih, Representasi dari Keragaman di Indonesia
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
TARAWIH PERTAMA - Umat muslim menunaikan ibadah shalat Tarawih pertama di Masjid Nasional Al Akbar, Minggu (5/5). Pemerintah menetapkan satu Ramadhan 1440 Hijriah jatuh pada Senin (6/5). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Penulis: M Warits
Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar
Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

SETELAH selesai delapan rakaat salat tarawih, beberapa jamaah ada yang meninggalkan tempat salat.

Mereka kemudian melanjutkan salat witir sebanyak tiga rakaat di tempat lain yang memang sudah disediakan oleh pengurus masjid bersama beberapa jemaah lain.

Sementara sisanya tetap melanjutkan salat tarawih sampai selesai dua puluh rakaat yang kemudian dilanjutkan dengan tiga rakaat salat witir.

Situasi seperti inilah yang terjadi di masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga di beberapa masjid lainnya.

Memang terjadi perselisihan dan beberapa pendapat terkait rakaat salat tarawih, salat tahunan yang didirikan ketika malam hari bulan Ramadan.

Sebagian ada yang berpendapat delapan rakaat, dua puluh, dan bahkan ada juga yang mendirikan salat ini dengan tiga puluh enam rakaat.

Baca: TERPOPULER: Viral Video Pria Teriak Penggal Kepala Jokowi, Gibran Rakabuming: Kita Yang Sabar Saja

Berita Rekomendasi

Beberapa masjid mungkin secara khusus dari tahun ke tahun mendirikan salat tarawih dua puluh rakaat, atau delapan rakaat atau lebih.

Tetapi tidak dengan yang berlangsung di masjid UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Di sini secara sekaligus, baik yang ikut pemahaman delapan atau dua puluh, sama-sama melaksanakan salat tarawih dengan imam yang sama dalam satu atap.

TARAWIH PERTAMA - Umat muslim menunaikan ibadah shalat Tarawih pertama di Masjid Nasional Al Akbar, Minggu (5/5). Pemerintah menetapkan satu Ramadhan 1440 Hijriah jatuh pada Senin (6/5). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
TARAWIH PERTAMA - Umat muslim menunaikan ibadah shalat Tarawih pertama di Masjid Nasional Al Akbar, Minggu (5/5). Pemerintah menetapkan satu Ramadhan 1440 Hijriah jatuh pada Senin (6/5). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Jumhur ulama mengatakan bahwa jumlah rakaat salat tarawih dari Nabi Muhammad SAW tidak memiliki batasan yang pasti.

Oleh karenanya, tidak ada kesepakatan di antara para ulama terkait jumlah rakaat salat tarawih.

Pada masa Khalifah Umar, diriwayatkan bahwa kaum Muslimin mendirikan salat tarawih dua puluh rakaat.

Baca: Tidak Semua Puasa Setiap Orang Sama Derajatnya, Berikut 3 Tingkatan Puasa

Pada masa Umar Bin Abdul Aziz, umat Muslim mendirikan salat ini dengan jumlah rakaat tiga puluh enam.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas