Para Ahli Al Quran Berkumpul, Menag Minta Sosialisasi Cara Menafsir Al Quran Yang Tepat Dimasifkan
Helatan yang digagas Jam'iyyatul Qurra Wal Huffadz (JQH) ini berlangsung selama dua hari, 20 dan 21 Mei 2019.
Editor: Husein Sanusi
"Sehingga bagi rumah-rumah Al-Qur'an tidak hanya belajar dan menghapal Al-Qur'an atau memperbaiki tilawah saja. Namun yang tidak kalah pentingnya, bahkan jauh lebih penting, yaitu pemahaman terhadap kandungan Al-Qur'an," tandas Menag.
Di sinilah menurut Menag perlunya kurikulum untuk mempelajari pemahaman Al-Qur'an.
Ia menambahkan jika lembaga-lembaga Al-Qur'an dan rumah tahfidz yang selama ini berkontribusi dalam menyebarkan nilai-nilai Al-Qur'an, dilengkapi kurikulum pemahaman Al-Qur'an yang baik, maka setidaknya lembaga tersebut menjamin outputnya pasti sudah melewati kurikulum tersebut.
"Ini cukup untuk membuat umat memahami isi atau esensi dari AL-Qur’an. Sehingga tidak ada kesalahgunaan pengggunaan Al-Qur'an," harap Menag.
Upaya yang dilakukan dalam rangka mencerahkan pemahaman umat dan membentuk generasi yang memahami Al-qur’an secara berkualitas, dapat dilakukan dengan cara antara lain penyebarluasan kurikulum pemahaman Al-Qur’an.
Ini dapat dilakukan melalui buletin-buletin Jum’at, kandungan khutbah khotib-khotib shalat Jumat yang substantif, forum-forum kajian, dan mengefektifkan penyebaran informasi secara digital lewat media-media sosial.